الموضوع: Dan seandainya pohon-pohon di bumi menjadi pena dan laut (menjadi tinta), ditambahkan kepadanya tujuh laut (lagi) setelahnya, niscaya tidak akan habis-habisnya kalimat Allah..

النتائج 1 إلى 1 من 1
  1. افتراضي Dan seandainya pohon-pohon di bumi menjadi pena dan laut (menjadi tinta), ditambahkan kepadanya tujuh laut (lagi) setelahnya, niscaya tidak akan habis-habisnya kalimat Allah..


    اقتباس المشاركة 313620 من موضوع Ensiklopedia Soal Jawab Ringkas - Juz 3


    Seseorang bertanya:
    Apakah yang dimaksudkan dengan firman Allah Ta'ala:
    Dan seandainya pohon-pohon di bumi menjadi pena dan laut (menjadi tinta), ditambahkan kepadanya tujuh laut (lagi) setelahnya, niscaya tidak akan habis-habisnya (dituliskan) kalimat Allah. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
    ?

    Al Mahdi menjawab:


    Dengan nama Allah Ar Rahman Ar Rahim

    Kelak aku akan tulis untuk kalian bayan keterangan yang tersurat bagi ayat ini, begitu juga bayan keterangannya yang tersirat, dengan pesyaratan ke atas kami, bahawa aku tidak mengatakan “Ini bayan keteranganku dengan kebenaran dan Allah lebih mengetahuinya, jika aku salah maka ianya dariku, dan jika aku benar maka ianya dari apa yang aku tahu”, kerana ucapan seperti ini dilarang dalam agama, untuk seorang yang berilmu mengatakan terhadap Allah pada perkara yang dia tidak mengetahuinya dengan pasti, adakah ucapannya benar dari Tuhannya ataukah dengan ucapan dhonni yang sama sekali tidak berguna buat mengetahui kebenaran

    Barangsiapa yang mengatakan aku tidak tahu (ketika dimintai fatwa), maka sesungguhnya dia telah berfatwa dan mendapatkan pahala seperti seorang yang berfatwa, kerana dia bertakwa kepada Allah dan tidak mengatakan terhadap-Nya pada perkara yang dia tidak tahu, dia mentaati perintah Allah, untuk tidak mengatakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui. [Al Baqarah:169], dia tidak menuruti perintah syaitan yang menyuruh kalian berbuat jahat dan keji, dan mengatakan terhadap Allah apa yang tidak kalian ketahui.


    Akan tetapi Naser Mohammed Al Yamani menantang dengan bayan keterangan yang benar bagi ayat ini, bukan hanya dengan tantangan lafaz arab dengan Al Qur’an yang berbahasa arab yang jelas sahaja; bahkan dengan tantangan ilmu pengetahuan dan logika fisika sains semesta untuk melaksanakan pengesahan dan pembenaran, semoga laknat Allah menimpa orang yang mendustakan kebenaran setelah jelas baginya kebenaran itu dengan ilmu pengetahuan dan logika berdasarkan kenyataan pasti, dengan bayan keterangan dengan Al Qur’an yang berbahasa arab yang jelas

    Kelak aku akan tuliskan untuk ulama umat Islam bayan keteranganku bagi ayat ini dengan kebenaran, tiada pilihan untuk kalian wahai sekalian ulama umat Islam, sama ada kalian mempercayai dan membenarkan kebenaran agar ketidakpercayaan kalian tidak menjadi hujjah terhadap Naser Mohammed Al Yamani, menyebabkan non-muslim yang tidak beriman selama-lamanya kepada Al Qur’an ini menghujjahku dengan ketidakpercayaan kalian

    Respon mereka kepada Naser Al Yamani adalah ucapan mereka, seandainya betul Naser Al Yamani mengatakan kebenaran dengan bayan keterangan yang hak bagi Al Qur’an, yang dia datangkannya dari Al Qur’an sendiri, nescaya orang-orang yang beriman kepada Al Qur’an tidak mendustakannya, tentu umat Islam dan ulama mereka adalah yang pertama-tama percaya dan membenarkan kekhalifahan Naser Al Yamani yang dinyatakannya.


    Kerana itu Allah murka terhadap kalian wahai sekalian ulama umat, begitu juga Rasul-Nya dan Al Mahdi yang hak dari Tuhan kalian, laknat Allah menimpa Naser Mohammed Al Yamani sebesar-besarnya sekiranya dia bukan Al Mahdi Al Muntadhar yang sebenar dari Tuhan kalian, jika sekiranya kalian mendustakan kebenaran tanpa ilmu pengetahuan, tanpa petunjuk dan tanpa Kitab yang menerangkan wahai sekalian ulama umat Islam, maka kelak Allah akan memutuskan antaraku dan kalian dengan kebenaran, sedang Dia-lah yang Maha Cepat membuat perhitungan

    Sekiranya Allah menghendaki, Dia akan memutuskan keputusan-Nya dengan segera pada Ramadhan tahun 1429H, jika Allah berkehendak atau setelah itu sebagaimana yang Dia kehendaki, sesungguhnya Tuhanku Maha Berkuasa atas segala sesuatu, sesungguhnya Tuhanku Maha Cepat perhitungannya, Dia Maha Mengampuni lagi Maha Menerima Taubat bagi mereka yang bertaubat, yang kembali pada Allah dan mempercayai kebenaran dalam Al Qur’an, mereka itulah orang-orang yang menggunakan akal fikiran.


    Kita kembali ke bayan keterangan ayat ini dengan kebenaran dalam firman Allah Ta’ala:
    Dan seandainya pohon-pohon di bumi menjadi pena dan laut (menjadi tinta), ditambahkan kepadanya tujuh laut (lagi) setelahnya, niscaya tidak akan habis-habisnya (dituliskan) kalimat Allah. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (27)
    Maha Benar Allah
    [Luqman]


    Bayan keterangannya dengan kebenaran, sudah selayaknya aku tidak mengatakan terhadap Allah selain kebenaran, kemudian aku datangkan kepada kalian bayan keterangan yang tersurat dan tersirat bagi ayat ini, aku tidak mengatakan terhadap Allah selain yang benar

    Adapun bayan keterangan yang tersurat, maka Allah tidak membicarakan mengenai jumlah bilangan ciptaan-Nya, tidak pula mengenai perhitungan amal perbuatan mereka, dan tidak pula mengenai angka-angka umur mereka, kerana setiap yang demikian itu punyai angka yang terbatas

    Akan tetapi Allah membicarakan mengenai kalimat-kalimat yang tidak terbatas, hinggakan walaupun lautan bumi jadi tinta kalimat-kalimat-Nya dan pohon-pohon bumi jadi pena buat menulisnya, nescaya habis lautan bumi sebelum selesai kalimat-kalimat Tuhanku, lalu kemudian ditambahkan lagi sesudah bumi dengan tujuh bumi lagi dengan tujuh lautan, nescaya habis semuanya sebelum selesai kalimat-kalimat Tuhanku, Maha Suci Dia dan Maha Luhur, Maha Tinggi lagi Maha Agung
    !

    Jika demikian, apakah kalimat-kalimat yang tidak terbatas ini? Ketahuilah sesungguhnya ianya adalah Qudrah Kemahakuasaan Tuhanku
    KUN FAYAKUN
    Wahai sekalian ulama umat, tiada batasan bagi kalimat-kalimat-Nya, tidak di Al Qur’an dan tidak pula di Kitab-Nya yang menyeluruh di Lauh Mahfuh, tiada batasan bagi Qudrah Kemahakuasaan Allah.


    Barangkali ada seorang dari kalian mahu menyelaku dengan mengatakan: “Bagaimana engkau tahu kalimat-kalimat Allah yakni KUN FAYAKUN?”. Lantas aku balasnya dengan kebenaran, aku katakan firman Allah Ta’ala:
    dan (ingatlah) Maryam binti Imran yang memelihara kehormatannya, maka Kami tiupkan ke dalam rahimnya sebagian dari ruh (ciptaan) Kami, dan dia membenarkan kalimat-kalimat Rabbnya dan Kitab-Kitab-Nya, dan dia adalah termasuk orang-orang yang taat. (12)
    Maha Benar Allah
    [At Tahriim]


    Jika demikian, maka kalimat-kalimat itu adalah Qudrah Kemahakuasaan Allah.

    Allah Ta’ala berfirman:
    (Ingatlah), ketika Malaikat berkata: "Hai Maryam, seungguhnya Allah menggembirakan kamu (dengan kelahiran seorang putera yang diciptakan) dengan kalimat (yang datang) daripada-Nya, namanya Al Masih Isa putera Maryam, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat dan termasuk orang-orang yang didekatkan (kepada Allah), (45) dan dia berbicara dengan manusia dalam buaian dan ketika sudah dewasa dan dia adalah termasuk orang-orang yang saleh". (46) Maryam berkata: "Ya Tuhanku, betapa mungkin aku mempunyai anak, padahal aku belum pernah disentuh oleh seorang laki-lakipun". Allah berfirman (dengan perantaraan Jibril): "Demikianlah Allah menciptakan apa yang dikehendaki-Nya. Apabila Allah berkehendak menetapkan sesuatu, maka Allah hanya cukup berkata kepadanya: KUN FAYAKUN "Jadilah", lalu jadilah dia. (47) Dan Allah akan mengajarkan kepadanya Al Kitab, Hikmah, Taurat dan Injil. (48)
    Maha Benar Allah
    [Aali ‘Imraan]


    Jadi, kalimat-kalimat itu adalah Qudrah Kemahakuasaan Allah KUN FAYAKUN -Jadilah, lalu jadilah dia-, perhatikan firman Allah Ta’ala:
    dan dia membenarkan kalimat-kalimat Rabbnya, ianya adalah Qudrah Kemahakuasaan Tuhannya, yang mana dia melahirkan anak dengan Qudrah Kemahakuasaan Allah, hasil dari kalimah yang Allah sampaikan kepada Maryam KUN -Jadilah-, maka jadilah hamba Allah dan rasul-Nya ‘Isa Putra Maryam, tiada lelaki yang menyentuh Maryam, namun dengan KUN FAYAKUN

    Kalimat ini mencakupi Qudrah Kemahakuasaan Allah yang mutlak tanpa batasan dan tiada habisnya bagi Qudrah Kemahakuasaan-Nya, sesungguhnya jika Allah menghendaki sesuatu, Dia hanya mengatakan kepada yang dikehendaki-Nya itu KUN FAYAKUN
    -Jadilah, maka jadilah dia-

    Sebagaimana yang kami nyatakan, sesungguhnya kalimat-kalimat Allah, yakni Qudrah Kemahakuasaan Allah adalah KUN FAYAKUN, apa kalimat-kalimat yang Maryam membenarkannya ketika dia melihat dirinya melahirkan seorang anak lelaki tanpa ayah; bahkan dengan KUN FAYAKUN, kalimah yang Allah sampaikan kepada Maryam.

    Kerana itu Allah Ta’ala berfirman:
    dan (ingatlah) Maryam binti Imran yang memelihara kehormatannya, maka Kami tiupkan ke dalam rahimnya sebagian dari ruh (ciptaan) Kami, dan dia membenarkan kalimat-kalimat Rabbnya dan Kitab-Kitab-Nya, dan dia adalah termasuk orang-orang yang taat. (12)
    Maha Benar Allah
    [At Tahriim]


    Allah Ta’ala berfirman:
    Maryam berkata: "Ya Tuhanku, betapa mungkin aku mempunyai anak, padahal aku belum pernah disentuh oleh seorang laki-lakipun". Allah berfirman (dengan perantaraan Jibril): "Demikianlah Allah menciptakan apa yang dikehendaki-Nya. Apabila Allah berkehendak menetapkan sesuatu, maka Allah hanya cukup berkata kepadanya: KUN FAYAKUN "Jadilah", lalu jadilah dia. (47)
    Maha Benar Allah
    [Aali ‘Imraan]



    Apakah kalimat-kalimat itu? Sesungguhnya ia adalah
    KUN FAYAKUN -“Jadilah”, lalu jadilah dia-, sebagaimana para malaikat yang didekatkan memberikan khabar gembira dengan yang demikian kepada Maryam dengan pimpinan Jibril -‘alayhis sholaatu wassalaam-.

    Allah Ta’ala berfirman:
    Maryam berkata: "Ya Tuhanku, betapa mungkin aku mempunyai anak, padahal aku belum pernah disentuh oleh seorang laki-lakipun". Allah berfirman (dengan perantaraan Jibril): "Demikianlah Allah menciptakan apa yang dikehendaki-Nya. Apabila Allah berkehendak menetapkan sesuatu, maka Allah hanya cukup berkata kepadanya: KUN FAYAKUN "Jadilah", lalu jadilah dia. (47)
    Maha Benar Allah
    [Aali ‘Imraan]


    Jika demikian wahai sekalian ulama umat, sesungguhnya ayat itu tidak membicarakan mengenai jumlah bilangan ciptaan, kerana jumlah bilangan ciptaan adalah terbatas, sesungguhnya Allah telah menentukan jumlah bilangan mereka, dan Allah menghitung mereka dengan hitungan yang teliti, akan tetapi kadar ukuran Qudrah Kemahakuasaan Tuhanku tidak miliki angka yang terbatas; bahkan Qudrah Kemahakuasaan Allah adalah tanpa batasan.

    Jadi, kalimat-kalimat Tuhanku yang pohon-pohon bumi tidak cukup sebagai pena dan lautan sebagai tinta, kemudian ditambah lagi sesudahnya yakni setelah bumi ini, yang dimaksudkan dengan itu adalah tujuh bumi setelah bumi kita dengan tujuh lautan, nescaya habis seluruhnya sebelum selesai kalimat-kalimat Tuhanku yang merupakan Qudrah Kemahakuasaan-Nya

    Seandainya seorang ulama umat menafsirkannya, tentu dia mengatakan kalimat-kalimat Allah yakni Qudrah-Nya, jumlah bilangan ciptaan-Nya dan amal perbuatan makhluk-Nya
    !
    Akan tetapi wahai kaumku, sesungguhnya Allah membicarakan mengenai kalimat-kalimat yang tiada batasan baginya, ianya adalah Qudrah Kemahakuasaan Allah, sesungguhnya Qudrah Kemahakuasaan Allah tidak terbatas, janganlah kalian mengubah perkataan Allah dari tempatnya dengan bayan keterangan yang tidak Allah maksudkan dari firman-Nya

    Sesungguhnya aku memberi nasihat untuk kalian, janganlah kalian mengatakan terhadap Allah pada perkara yang kalian tidak mengetahuinya, salam ke atas para rasul dan segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam.


    Sesungguhnya kami telah jelaskan bayan keterangan ayat ini kepada kalian, dan kami telah membuat kesimpulan sains ilmu pengetahuan darinya mengenai tujuh bumi, yang akan kalian dapati benar-benar nyata dalam kenyataan pasti, sebagai pembenaran terhadap bayan keterangan yang benar, mengapakah kalian tidak memikirkan
    ?
    Seandainya Naser Mohammed Al Yamani menyatakan bayan keterangan dengan dhonni dan ijtihad yang tidak berguna sama sekali buat mendapatkan kebenaran, maka bayan keterangan ayat ini berdasarkan realitas sebenar, kelak akan bertentangan dengan bayan keteranganku, yang mana kalian tidak temukan setelah bumi kalian ini ada tujuh bumi, maka sungguh Naser Mohammed Al Yamani jadi meracau dan meraban dengan perkara yang dia tidak tahu, sekiranya kalian tidak mendapati ianya benar-benar dalam kenyataan pasti

    Wahai sekalian orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan mengenai perkara itu, janganlah kalian menyembunyikan kesaksian pada kalian dari Tuhan kalian, sedang kalian mengetahui bahawa setelah bumi kalian ini ada tujuh bumi bertingkat-tingkat, tidakkah kalian mempercayainya
    ?


    Terapkanlah bayan keterangan bagi Al Qur’an mengenai tujuh bumi dengan melaksanakannya secara ilmiah dan dengan fakta, yang akan kalian temukannya benar tanpa syak dan ragu lagi, ataukah kalian fikir bahawa
    yang Allah maksudkan adalah
    'Seandainya Dia menambahkan air lautan bumi'
    !
    Namun bertanyalah kepada orang-orang yang tahu wahai sekalian ulama umat, seberapa besar lautan bumi ini menutupi permukaannya, sekiranya masih ada ruang maka kalian benar dan Naser Mohammed Al Yamani berbohong, jika kalian dapati bahawa lautan bumi ini menutupi tiga suku permukaan bumi sekurang-kurangnya, lantas adakah kalian fikir suku yang sisa akan cukup untuk tujuh lautan seperti lautan bumi sekarang ini
    ?
    Jika demikian, tidak ada buat kalian selain untuk percaya yang dimaksudkan adalah tujuh bumi setelah bumi kalian, bahawa seandainya Allah menambahkannya setelah bumi ini dengan tujuh lautan semisalnya untuk menjadi tinta buat menulis kalimat-kalimat Qudrah Kemahakuasaan Allah, nescaya habislah kesemuanya sebelum selesai kalimat-kalimat Tuhanku, tidakkah kalian yakin akan kebenaran yang dibuktikan oleh ilmu pengetahuan dalam kenyataan sebenar
    ?
    Perhatikanlah oleh kalian akan kebenaran sekali lagi mudah-mudahan kalian meyakini, jika sekiranya kalian tidak meyakininya, maka kelak kalian akan meyakininya juga meskipun terpaksa, sedang kalian tertunduk patuh, itulah hari kedatangan Kaukab Sijjil, Kaukab azab seksaan yang menyakitkan berada di paling bawah tujuh bumi, malapetaka yang sangat besar;

    Kaukab itu lebih besar dari bumi ini dan lebih besar dari tujuh bumi; sebagai tanda pembenaran terhadap Al Mahdi Al Muntadhar bagi yang enggan dan menyombongkan diri, maka perhatikanlah oleh kalian akan ukurannya dengan membandingkannya dengan ukuran bumi, kalian akan menemukan bumi kalian kecil tidak beerti jika dibandingkan dengan ukuran Sijjil, mudah-mudahan kalian bertakwa kepada Allah.

    Aku memperingatkan dengan Al Qur’an kepada mereka yang takut akan ancaman Allah, dari azab seksaan Allah Yang Maha Keras azab seksaan-Nya, Dia Maha Mengampuni lagi Maha Menyayangi, perhatikanlah oleh kalian dan fikirkanlah, bertanyalah kalian dan dapatkan kepastian, carilah oleh kalian akan kebenaran, kelak akan jadi jelas kebenaran untuk kalian jika sungguh kalian inginkan kebenaran, bulan tidak dianggap termasuk bumi-bumi ini dan para ilmuwan astronomi mengetahui yang demikian

    Bertanyalah kalian kepada ahli ilmu mengenai perkara itu mudah-mudahan kalian meyakini, bahawa ia adalah bayan keterangan yang benar bagi Al Qur’an, mudah-mudahan Allah menyelamatkan kalian dari azab seksaan yang memedihkan,
    Planet X..


    Perhatikanlah oleh kalian akan Sistem Suria bagi planet-planet, kalian akan dapati bahawa tujuh bumi terletak setelah bumi kalian, yang kalian tempati dan jalani kehidupan di atasnya..


    Salam ke atas para rasul dan segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam..

    Khalifah Allah Al Imam Al Mahdi Naser Mohammed Al Yamani




    اقتباس المشاركة 159091 من موضوع موسوعة مختصر الجواب لمن عنده علم الكتاب ( جزء 3 )


    وسأل سائلٌ فقال: ما المقصود بقوله تعالى: {وَلَوْ أَنَّمَا فِي الْأَرْضِ مِن شَجَرَةٍ أَقْلَامٌ وَالْبَحْرُ يَمُدُّهُ مِن بَعْدِهِ سَبْعَةُ أَبْحُرٍ مَّا نَفِدَتْ كَلِمَاتُ اللَّهِ ۗ إِنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ}؟
    وأجاب الذي عنده علم الكتاب فقال:


    بسم الله الرحمن الرحيم
    وسوف أكتب لكم البيان الظاهر لهذه الآية وكذلك بيانها الباطن شرط علينا أن لا أقول "هذا هو بياني بالحقّ والله أعلم فإن أخطأت فمن نفسي وإن أصبت فبما علمت" وهذا قول مُحرم في الدين أن يقول العالم على الله ما لا يعلم علم اليقين هل ما يقوله هو الحقّ من ربّه أم بقول الظنّ الذي لا يُغني من الحقّ شيئاً، ومن قال لا أعلم فقد أفتى وفاز بأجر مُفتٍ نظراً لأنه اتقى الله ولم يقل عليه ما لا يعلم فأطاع أمر الله أن لا {تَقُولُوا عَلَى اللَّـهِ مَا لَا تَعْلَمُونَ} [البقرة:169]، وعصى أمر الشيطان الذي يأمركم بالسوء والفحشاء وأن تقولوا على الله ما لا تعلمون.
    ولكن ناصر اليماني يتحدى بالبيان الحقّ لهذه الآية وليس بتحدي اللفظ العربي بالقُرآن العربي المُبين فحسب؛ بل وبتحدي العلم والمنطق الفيزيائي العلمي الكوني بالتطبيق للتصديق، ولعنة الله على من كذب بالحقّ من بعد ما تبين له أنه الحقّ بالعلم والمنطق على الواقع الحقيقي وبالبيان اللفظي بالقُرآن العربي المُبين، وسوف أكتب لعُلماء المُسلمين بياني لهذه الآية بالحقّ ولا خيار لكم يا معشر عُلماء الأمَّة الإسلاميّة فإما أن تصدقوا بالحقّ حتى لا يكون تكذيبكم حُجةً على ناصر مُحمد اليماني فيحاجني بتكذيبكم الكُفار الذين لا يؤمنون أبداً بهذا القُرآن العظيم وكان ردهم على ناصر اليماني هو قولهم بأن لو كان ناصر اليماني يتكلم حقاً بالبيان الحقّ للقرآن فيأتي به من ذات القرآن لما كذّب به الذين يؤمنون بهذا القرآن وكان المُسلمون وعُلماؤهم أول من يُصدق بخلافة ناصر اليماني المزعومة.

    ولذلك سخط الله عليكم يا معشر عُلماء الأمَّة وسخط رسوله وسخط المهديّ المُنتظَر الحقّ من ربّكم ولعنة الله على ناصر مُحمد اليماني لعناً كبيراً إذا لم يكن هو حقاً المهديّ المُنتظَر الحقّ من ربّكم، وإن كذبتم بالحقّ بغير علمٍ ولا هُدىً ولا كتابٍ مُنيٍر يا معشر عُلماء المُسلمين فسوف يحكم الله بيني وبينكم بالحقّ وهو أسرع الحاسبين، فإن يشأْ يجعل حُكمه عاجلاً في رمضان 1429 إن يشأ أو بعد ذلك كما يشاء إن ربّي على كُل شيءٍ قديرٍ، إن ربّي سريع الحساب وهو الغفور التواب لمن تاب وأناب وصدق بالحقّ في الكتاب وأولئك هم أولوا الألباب.

    ونعود لبيان الآية بالحقّ في قول الله تعالى:
    {وَلَوْ أَنَّمَا فِي الْأَرْضِ مِن شَجَرَةٍ أَقْلَامٌ وَالْبَحْرُ يَمُدُّهُ مِن بَعْدِهِ سَبْعَةُ أَبْحُرٍ مَّا نَفِدَتْ كَلِمَاتُ اللَّهِ ۗ إِنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ} صدق الله العظيم [لقمان:27].

    وإلى البيان الحقّ، حقيقٌ لا أقول على الله غير الحقّ ثم آتيكم بالبيان الظاهر للآية وكذلك بالبيان الباطن لها ولا أقول على الله غير الحقّ، فأما البيان الظاهر فهو لا يتكلم عن عدد خلقه ولا عن إحصاء أعمالهم ولا عن أرقام أعمارهم فكُل ذلك له رقم معدود ولكن الله يتكلم عن كلمات ليس لها حدود، حتى ولو يكون بحرُ الأرض مداداً لها وأشجارها أقلاماً لنفذ بحرُ الأرض قبل أن تنفذ كلمات ربّي، ومن ثم يُمدّ من بعد الأرض سبعة الأراضين بسبعة أبحُرٍ لنفدت أجمعين قبل أن تنفذ كلمات ربّي سبحانه وتعالى علواً كبيراً!
    إذاً وما هي هذه الكلمات التي ليس لها حدود؟ ألا إنها قدرات ربي يا معشر عُلماء الأمَّة { كُن فَيَكُونُ } ليس لها حدود لا في القرآن ولا في كتابه الشامل اللوح المحفوظ ليس لقُدرات ربّي حدود.

    ولربّما يودّ أن يُقاطعني أحدكم فيقول: "وما يُدريك أن كلمات الله أي (كُن فيكون)؟". ثمّ أردّ عليه بالحقّ وأقول قال الله تعالى:
    {وَمَرْيَمَ ابْنَتَ عِمْرَانَ الَّتِي أَحْصَنَتْ فَرْجَهَا فَنَفَخْنَا فِيهِ مِن رُّوحِنَا وَصَدَّقَتْ بِكَلِمَاتِ رَبِّهَا وَكُتُبِهِ وَكَانَتْ مِنَ الْقَانِتِينَ} صدق الله العظيم [التحريم:12].

    إذاً الكلمات هي القُدرات. وقال الله تعالى:
    {إِذْ قَالَتِ الْمَلَائِكَةُ يَا مَرْيَمُ إِنَّ اللَّهَ يُبَشِّرُكِ بِكَلِمَةٍ مِّنْهُ اسْمُهُ الْمَسِيحُ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ وَجِيهًا فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ وَمِنَ الْمُقَرَّبِينَ ﴿٤٥﴾ وَيُكَلِّمُ النَّاسَ فِي الْمَهْدِ وَكَهْلًا وَمِنَ الصَّالِحِينَ ﴿٤٦﴾ قَالَتْ رَبِّ أَنَّىٰ يَكُونُ لِي وَلَدٌ وَلَمْ يَمْسَسْنِي بَشَرٌ ۖ قَالَ كَذَٰلِكِ اللَّهُ يَخْلُقُ مَا يَشَاءُ ۚ إِذَا قَضَىٰ أَمْرًا فَإِنَّمَا يَقُولُ لَهُ كُن فَيَكُونُ ﴿٤٧﴾ وَيُعَلِّمُهُ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَالتَّوْرَاةَ وَالْإِنجِيلَ(48)} صدق الله العظيم [آل عمران].

    إذاً الكلمات هي القُدرات كُن فيكون، فانظروا لقوله تعالى:
    {وَصَدَّقَتْ بِكَلِمَاتِ رَبِّهَا} وهي قُدرات ربّها أن تلد بُقدرة الله ولداً نتيجة كلمة يُلقيها الله إلى مريم { كُن } فيكون عبد الله ورسوله عيسى ابن مريم ولم يمسَسْها بشرٌ بل بكُن فيكون، وتحتوي هذه الكلمة قدرات الله المُطلقة بلا حدود ولا نهاية لُقدرات الله وإنما أمره إذا أراد شيئاً أن يقول له كُن فيكون، وكما قُلنا بأن كلمات الله أي قدرات الله وهي كُن فيكون، وما هي الكلمات التي صدَّقت بها مريم حين رأت أنها أنجبت ولداً بغير أبٍ؛ بل بكُن فيكون كلمة ألقاها الله إليها. ولذلك قال الله تعالى: {وَمَرْيَمَ ابْنَتَ عِمْرَانَ الَّتِي أَحْصَنَتْ فَرْجَهَا فَنَفَخْنَا فِيهِ مِن رُّوحِنَا وَصَدَّقَتْ بِكَلِمَاتِ رَبِّهَا وَكُتُبِهِ وَكَانَتْ مِنَ الْقَانِتِينَ} صدق الله العظيم [التحريم:12].

    و قال الله تعالى:
    {قَالَتْ رَبِّ أَنَّىٰ يَكُونُ لِي وَلَدٌ وَلَمْ يَمْسَسْنِي بَشَرٌ ۖ قَالَ كَذَٰلِكِ اللَّهُ يَخْلُقُ مَا يَشَاءُ ۚ إِذَا قَضَىٰ أَمْرًا فَإِنَّمَا يَقُولُ لَهُ كُن فَيَكُونُ} صدق الله العظيم [آل عمران:47].

    وما هي الكلمات؟ إنها
    { كُن فَيَكُونُ } كما بشرها بذلك الملائكة المُقربون بقيادة جبريل عليه الصلاة والسلام. وقال الله تعالى: {قَالَتْ رَبِّ أَنَّىٰ يَكُونُ لِي وَلَدٌ وَلَمْ يَمْسَسْنِي بَشَرٌ ۖ قَالَ كَذَٰلِكِ اللَّهُ يَخْلُقُ مَا يَشَاءُ ۚ إِذَا قَضَىٰ أَمْرًا فَإِنَّمَا يَقُولُ لَهُ كُن فَيَكُونُ} صدق الله العظيم [آل عمران:47].

    إذاً يا معشر عُلماء الأمَّة، إن الآية لا تتكلم عن عدد الخلق فعدد الخلق محدود لقد أحصاهم وعدهم عداً ولكن مدى قدرات ربّي ليس لها رقم محدود؛ بل بلا حدود.
    إذاً كلمات ربّي التي لا تكفيها أشجار الأرض أقلاماً والبحر مداداً ثم يُمدّ من بعده أي من بعد الأرض ويُقصد بذلك الأراضين السبع من بعد أرضنا بسبعة أبحر لنفذت أجمعين قبل أن تنفذ كلمات ربّي والتي هي قُدراته، ولو فسرها أحد عُلماء الأمَّة لقال كلمات الله أي قدرته وعدد خلقه وأعمال خلقه. ولكن يا قوم إن الله يتكلم عن كلمات لا حدود لها وهي قُدرات الله أنها بلا حدود فلا تحرفوا كلام الله عن مواضعه بالبيان الذي لا يقصده الله من قوله، إني لكم من الناصحين. فلا تقولوا على الله مالا تعلمون، وسلامٌ على المُرسلين، والحمدُ لله ربّ العالمين.

    فقد بينا لكم بيان الآية فاستخرجنا منها علوماً وعلم الأراضين السبع التي ترونها حقاً على الواقع الحقيقي تصديقاً للبيان الحقّظ، أفلا تعقلون؟ وإن كان ناصر اليماني ينطق بالبيان بالظنّ والاجتهاد الذي لا يُغني من الحقّ شيئاً فإن بيان هذه الآية على الواقع الحقيقي سوف يُخالف بياني فلا تجدوا بأن من بعد أرضكم سبعة أراضين فقد أصبح ناصر اليماني يهرف بما لا يعرف إذا لم تجدوا الحقّ حقاً على الواقع الحقيقي يا معشر الذين أوتوا العلم في ذلك، فلا تكتموا شهادةً عندكم من ربّكم وأنتم تعلمون بأن من بعد أرضكم سبعة أراضين طباقاً أفلا تؤمنون؟
    وطبقوا البيان للقرآن في شأن الأراضين السبع تطبيقاً علمياً واقعياً تجدونه الحقّ بلا شك أو ريب، أم إنكم تظنون يا معشر عُلماء الأمَّة بأنه يقصد لو يمد بحر الأرض على الأرض! ولكن اسألوا الذين يعلمون، كم يُغطي بحر الأرض من وجهها فإذا كان يوجد مُتسعٌ فصدقتم وكذب ناصر اليماني، وإن وجدتم بأن بحر الأرض يُغطي ثلاثة أرباعها على الأقل فهل ترون بأن الرُبع الباقي يكفي لسبعة أبحر كمثل بحر الأرض الحالي؟ إذاً ليس لكم إلا أن تصدقوا بأنه يقصد الأراضين السبع من بعد أرضكم بأن لو يمدها من بعد الأرض بسبعة أبحرٍ مثلها لتكون مداداً لكلمات قدرت الله لنفدت أجمعين قبل أن تنفد كلمات ربّي، أفلا توقنون بالحقّ الذي يصدقه العلم على الواقع؟ فانظروا إلى الحقّ مرةً أخرى لعلكم توقنون، وإن لم توقنوا فسوف توقنون رغم أنفكم وأنتم صاغرون وذلك يوم مجيء كوكب سجيل كوكب العذاب الأليم أسفل الأراضين السبع الطامة الكُبرى؛ هو أكبر من الأرض وأكبر من الأراضين السبع؛ آية التصديق للمهدي المُنتظَر لمن أبى واستكبر، فانظروا إلى حجمه مُقارنة بحجم الأرض تجدونها حقيرة صغيرة إلى حجمه لعلكم تتقون. وأذكِّر بالقرآن من يخاف وعيد من بأس الله الشديد الغفور الودود، فانظروا وتفكروا واسألوا وتأكدوا وابحثوا عن الحقّ وسوف يتبيَّن لكم الحقّ إن كنتم تريدون الحقّ، ولا يُحسب القمر من الأراضين وعُلماء الفلك يعلمون بذلك، واسألوا أهل العلم في ذلك لعلكم توقنون بأن بيان الحقّ للقرآن العظيم لعلّ الله يُنجيكم من العذاب الأليم.. Planet X.

    فانظروا إلى المجموعة الشمسية للكواكب تجدون بأن السبع أراضين موقعهن من بعد أرضكم التي تعيشون عليها..




    وسلامٌ على المُرسلين، والحمدُ لله ربّ العالمين..
    خليفة الله الإمام المهدي ناصر محمد اليماني.


    https://albushra-islamia.net./showthread.php?p=5608




    اضغط هنا لقراءة البيان المقتبس..

المواضيع المتشابهه
  1. مشاركات: 0
    آخر مشاركة: 15-05-2020, 07:54 PM
  2. مشاركات: 1
    آخر مشاركة: 14-05-2019, 09:44 PM
  3. Pohon Terkutuk Dalam Al Quran..
    بواسطة أبو عزرا في المنتدى Melayu
    مشاركات: 0
    آخر مشاركة: 21-04-2019, 12:16 AM
  4. مشاركات: 1
    آخر مشاركة: 03-11-2014, 04:53 PM
  5. Ulama-ulama mereka menjadi makhluk Allah yang paling buruk di permukaan bumi
    بواسطة عبد العزيز22 في المنتدى Melayu
    مشاركات: 0
    آخر مشاركة: 18-02-2013, 12:42 PM
ضوابط المشاركة
  • لا تستطيع إضافة مواضيع جديدة
  • لا تستطيع الرد على المواضيع
  • لا تستطيع إرفاق ملفات
  • لا تستطيع تعديل مشاركاتك
  •