Pengumuman Waktu Kedatangan Lailatul Qadar (Malam Penentuan) Yang Lebih Baik Daripada Seribu Bulan Bagi Sesiapa Dari Antara Kalian Yang Hendak Maju Lebih Dahulu Atau Hendak Tinggal Di Belakang
Judul asli:
إعلان موعد ليلة القدر خيراً من ألف شهر لمن شاء منكم أن يتقدم أو يتأخر
Link bahasa arab:
https://albushra-islamia.net./showthre...17#post=344417
Imam Mahdi Nasser Mohammad Alyamani
18 - Rajab - 1442 Hijri
02 - Maret - 2021 Masehi
04:12 petang (sore)
(menurut kalender resmi zona waktu Makah)
_____________
Pengumuman Waktu Kedatangan Lailatul Qadar (Malam Penentuan) Yang Lebih Baik Daripada Seribu Bulan Bagi Sesiapa Dari Antara Kalian Yang Hendak Maju Lebih Dahulu Atau Hendak Tinggal Di Belakang
بسم الله الرحمن الرحيم
{ حم ﴿١﴾ وَالْكِتَابِ الْمُبِينِ ﴿٢﴾ إِنَّا أَنزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةٍ مُّبَارَكَةٍ ۚ إِنَّا كُنَّا مُنذِرِينَ ﴿٣﴾ فِيهَا يُفْرَقُ كُلُّ أَمْرٍ حَكِيمٍ ﴿٤﴾ أَمْرًا مِّنْ عِندِنَا ۚ إِنَّا كُنَّا مُرْسِلِينَ ﴿٥﴾ رَحْمَةً مِّن رَّبِّكَ ۚ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ ﴿٦﴾ رَبِّ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَا ۖ إِن كُنتُم مُّوقِنِينَ ﴿٧﴾ لَا إِلَـٰهَ إِلَّا هُوَ يُحْيِي وَيُمِيتُ ۖ رَبُّكُمْ وَرَبُّ آبَائِكُمُ الْأَوَّلِينَ ﴿٨﴾ بَلْ هُمْ فِي شَكٍّ يَلْعَبُونَ ﴿٩﴾ فَارْتَقِبْ يَوْمَ تَأْتِي السَّمَاءُ بِدُخَانٍ مُّبِينٍ ﴿١٠﴾ يَغْشَى النَّاسَ ۖ هَـٰذَا عَذَابٌ أَلِيمٌ ﴿١١﴾ رَّبَّنَا اكْشِفْ عَنَّا الْعَذَابَ إِنَّا مُؤْمِنُونَ ﴿١٢﴾ أَنَّىٰ لَهُمُ الذِّكْرَىٰ وَقَدْ جَاءَهُمْ رَسُولٌ مُّبِينٌ ﴿١٣﴾ ثُمَّ تَوَلَّوْا عَنْهُ وَقَالُوا مُعَلَّمٌ مَّجْنُونٌ ﴿١٤﴾ إِنَّا كَاشِفُو الْعَذَابِ قَلِيلًا ۚ إِنَّكُمْ عَائِدُونَ ﴿١٥﴾ يَوْمَ نَبْطِشُ الْبَطْشَةَ الْكُبْرَىٰ إِنَّا مُنتَقِمُونَ ﴿١٦﴾ } صدق الله العظيم [ سورة الدخان ].
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih Yang Maha Penyayang.
{1. Ha Mim. (simbol untuk menandakan "aHMad" yaitu nama lain dari Muhammad rasul Allah saw. Maksud ayat ini adalah Allah bersumpah "Demi Muhammad") 2. Demi Kitab (Alquran) yang menjelaskan. 3. Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi dan sesungguhnya Kami lah yang memberi peringatan. 4. Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah, 5. (Yaitu) urusan yang besar dari sisi Kami. Sesungguhnya Kami adalah Yang mengutus rasul-rasul, 6. Sebagai rahmat dari Tuhanmu. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui, 7. Tuhan Yang memelihara langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya, jika kalian meyakini. 8. Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, Yang menghidupkan dan Yang mematikan, (Dialah) Tuhanmu dan Tuhan bapak-bapakmu yang terdahulu. 9. Tetapi mereka bermain-main dalam keragu-raguan. 10. Maka tunggulah hari ketika langit membawa kabut yang nyata, 11. Yang meliputi manusia. Inilah azab yang pedih. 12. (Mereka berdoa): "Ya Tuhan kami, lenyapkanlah dari kami azab itu. Sesungguhnya kami beriman". 13. Bagaimanakah mereka dapat menerima peringatan, padahal telah datang kepada mereka seorang rasul yang memberi penjelasan, 14. Kemudian mereka berpaling darinya dan berkata: "Dia adalah seorang yang menerima ajaran (dari orang lain) lagi pula seorang yang gila". 15. Sesungguhnya Kami akan melenyapkan siksaan itu agak sedikit, sesungguhnya kalian akan kembali (ingkar). 16. Pada suatu hari (ketika) Kami menghantam mereka dengan hantaman yang keras. Sesungguhnya Kami adalah Pemberi balasan.} Maha Benar Allah Yang Maha Agung [Surat Addukhan (Kabut)]
Dari Khalifah Allah atas seluruh alam Imam Mahdi Nasser Mohammad Alyamani kepada semua manusia di pelosok pinggiran maupun di kota metropolitan, di bumi bagian timur maupun bagian barat. Jadilah kalian para saksi atas diri kalian sendiri, munusia seluruhnya, yang muslim dan yang non-muslim. Dan cukuplah Allah sebagai saksi antara aku dengan kalian, bahwa aku menyatakan kepada kalian bahwa Matahari telah mencapai Bulan sehingga Hilal (Bulan Sabit) lahir sebelum Konjungsi Pusat bagi Matahari dan Bulan, dan Matahari berkumpul dengannya (Bulan) dan ia (Bulan) sudah berupa Hilal (Bulan Sabit); sebagai peringatan bagi manusia, dan tidaklah peringatan tersebut berguna bagi manusia-manusia yang tidak menggunakan akalnya, seperti sapi, seberapapun telah mencapainya Matahari pada Bulan, dua malam ataupun tiga malam. Maka mereka akan mendustakan ayat (pertanda) pembenaran kauniyah (alami) bagi Khalifah Allah Almahdi Nasser Mohammad Alyamani, dan sesuai dengan satu isyarat dari antara isyarat-isyarat (tanda-tanda) Saat (kiamat) yang besar. Dan mereka seolah-olah tidak melihat Bulan terbit Purnama sebelum malam pertengahan bulan. Bahkan mereka seperti binatang ternak. Bahkan mereka lebih tersesat jalan, daripada binatang ternak yang tidak mendustakan pendengaran dan penglihatan dan akal mereka, yang kemudian mengikuti setiap orang yang angkuh menentang yang menghalang-halangi dari hakikat kenyataan ayat-ayat Alquran yang mulia, dari kalangan ilmuwan Astronomi yang sombong yang telah menjadikan mereka bangga dengan dosa setelah jelas bagi mereka bahwa ianya adalah kebenaran haq dari Tuhan mereka, atau karena mereka mentaati para pemimpin mereka untuk menyembunyikan ayat (pertanda) pembenaran bagi Khalifah Allah Almahdi Nasser Mohammad Alyamani.
Walau bagaimanapun, para pimpinan orang-orang muslim dan para pemimpin seluruh dunia, seandainya mereka membenarkan (mengakui kebenaran) Khalifah Allah Almahdi Nasser Mohammad, pasti Allah mengampuni kelalaian dan kesalahan mereka dalam urusan mereka, dan pasti Allah tidak menambahkan kepada mereka kecuali tambahan kejayaan terhadap kejayaan yang sudah ada pada mereka. Maka bagaimana bisa mereka mengingkari ayat (pertanda) Bulan Purnama sebelum waktunya yang disebabkan oleh Matahari telah mencapai Bulan, dan membodohi orang-orang yang tersesat di antara orang-orang muslim, yang membenarkan orang-orang sombong yang menghalang-halangi dan mendustakan akal dan penglihatan mereka sendiri? Mereka itu tidak menggunakan akal dan tidak melihat. Ataukah mereka ingin menunggu sampai malam mendahului siang, atau (menunggu) suatu perintah dari sisi Allah secara gamblang dengan Kun Fayakun kemudian mereka tidak tertolong? Dan Allah Ta'ala telah berfirman:
{ فَلَوْلَا كَانَتْ قَرْيَةٌ آمَنَتْ فَنَفَعَهَا إِيمَانُهَا إِلَّا قَوْمَ يُونُسَ لَمَّا آمَنُوا كَشَفْنَا عَنْهُمْ عَذَابَ الْخِزْيِ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَمَتَّعْنَاهُمْ إِلَىٰ حِينٍ ﴿٩٨﴾ وَلَوْ شَاءَ رَبُّكَ لَآمَنَ مَن فِي الْأَرْضِ كُلُّهُمْ جَمِيعًا ۚ أَفَأَنتَ تُكْرِهُ النَّاسَ حَتَّىٰ يَكُونُوا مُؤْمِنِينَ ﴿٩٩﴾ وَمَا كَانَ لِنَفْسٍ أَن تُؤْمِنَ إِلَّا بِإِذْنِ اللَّـهِ ۚ وَيَجْعَلُ الرِّجْسَ عَلَى الَّذِينَ لَا يَعْقِلُونَ ﴿١٠٠﴾ قُلِ انظُرُوا مَاذَا فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۚ وَمَا تُغْنِي الْآيَاتُ وَالنُّذُرُ عَن قَوْمٍ لَّا يُؤْمِنُونَ ﴿١٠١﴾ فَهَلْ يَنتَظِرُونَ إِلَّا مِثْلَ أَيَّامِ الَّذِينَ خَلَوْا مِن قَبْلِهِمْ ۚ قُلْ فَانتَظِرُوا إِنِّي مَعَكُم مِّنَ الْمُنتَظِرِينَ ﴿١٠٢﴾ ثُمَّ نُنَجِّي رُسُلَنَا وَالَّذِينَ آمَنُوا ۚ كَذَٰلِكَ حَقًّا عَلَيْنَا نُنجِ الْمُؤْمِنِينَ ﴿١٠٣﴾ قُلْ يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِن كُنتُمْ فِي شَكٍّ مِّن دِينِي فَلَا أَعْبُدُ الَّذِينَ تَعْبُدُونَ مِن دُونِ اللَّـهِ وَلَـٰكِنْ أَعْبُدُ اللَّـهَ الَّذِي يَتَوَفَّاكُمْ ۖ وَأُمِرْتُ أَنْ أَكُونَ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ ﴿١٠٤﴾ وَأَنْ أَقِمْ وَجْهَكَ لِلدِّينِ حَنِيفًا وَلَا تَكُونَنَّ مِنَ الْمُشْرِكِينَ ﴿١٠٥﴾ وَلَا تَدْعُ مِن دُونِ اللَّـهِ مَا لَا يَنفَعُكَ وَلَا يَضُرُّكَ ۖ فَإِن فَعَلْتَ فَإِنَّكَ إِذًا مِّنَ الظَّالِمِينَ ﴿١٠٦﴾ } صدق الله العظيم [ سورة يونس].
{98. Dan mengapa tidak ada (penduduk) suatu kota yang beriman, lalu imannya itu bermanfaat kepadanya selain kaum Yunus? Tatkala mereka (kaum Yunus itu), beriman, Kami hilangkan dari mereka azab yang menghinakan dalam kehidupan dunia, dan Kami beri kesenangan kepada mereka sampai kepada waktu yang tertentu. 99. Dan jikalau Tuhanmu menghendaki, tentulah beriman semua orang yang di muka bumi seluruhnya. Maka apakah kamu (hendak) memaksa manusia supaya mereka menjadi orang-orang yang beriman semuanya? 100. Dan tidak ada seorangpun akan beriman kecuali dengan izin Allah; dan Allah menimpakan kemurkaan kepada orang-orang yang tidak mempergunakan akalnya. 101. Katakanlah: "Perhatikanlah apa yaag ada di langit dan di bumi. Tidaklah bermanfaat tanda kekuasaan Allah dan rasul-rasul yang memberi peringatan bagi orang-orang yang tidak beriman". 102. Mereka tidak menunggu-nunggu kecuali (kejadian-kejadian) yang sama dengan kejadian-kejadian (yang menimpa) orang-orang yang telah terdahulu sebelum mereka. Katakanlah: "Maka tunggulah, sesungguhnya akupun termasuk orang-orang yang menunggu bersama kalian". 103. Kemudian Kami selamatkan rasul-rasul Kami dan orang-orang yang beriman, demikianlah menjadi kewajiban atas Kami menyelamatkan orang-orang yang beriman. 104. Katakanlah: "Hai manusia, jika kalian masih dalam keragu-raguan tentang agamaku, maka (ketahuilah) aku tidak menyembah yang kalian sembah selain Allah, tetapi aku menyembah Allah yang akan mematikan kalian dan aku telah diperintah supaya termasuk orang-orang yang beriman", 105. Dan (aku telah diperintah): "Hadapkanlah mukamu kepada agama dengan tulus dan ikhlas dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang musyrik. 106. Dan janganlah kamu menyembah apa-apa yang tidak memberi manfaat dan tidak (pula) memberi mudharat kepadamu selain Allah; sebab jika kamu berbuat (yang demikian), itu, maka sesungguhnya kamu kalau begitu termasuk orang-orang yang zalim".} Maha Benar Allah Yang Maha Agung [Surat Yunus]
Aku berlindung kepada Allah supaya aku tidak termasuk orang-orang yang zalim (tidak adil). Bahkan Allah lah Yang aku sembah dengan ikhlas memurnikan agamaku untukNya semata-mata. Dan aku diperintahkan supaya aku termasuk di antara orang-orang muslim yang mengikuti Muhammad rasul Allah shallallahu alaihi wa alihi wasalam. Aku menyeru, mengajak menuju bashirah (pedoman) Muhammad rasul Allah shallallahu alaihi wa alihi wasalam. Dan aku tidak dibangkitkan/diutus oleh Allah sebagai pembaharu, tetapi sebagai pengikut penutup para nabi dan rasul, Muhammad rasul Allah shallallahu alaihi wa alihi wasalam. Adapun mengikutinya adalah (ikut) menghujah manusia dengan bashirah (pedoman) yang telah diturunkan kepadanya dari Tuhannya (yaitu) Alquran yang agung. Sesuai dengan firman Allah Ta'ala:
{ وَكَأَيِّن مِّنْ آيَةٍ فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ يَمُرُّونَ عَلَيْهَا وَهُمْ عَنْهَا مُعْرِضُونَ ﴿١٠٥﴾ وَمَا يُؤْمِنُ أَكْثَرُهُم بِاللَّـهِ إِلَّا وَهُم مُّشْرِكُونَ ﴿١٠٦﴾ أَفَأَمِنُوا أَن تَأْتِيَهُمْ غَاشِيَةٌ مِّنْ عَذَابِ اللَّـهِ أَوْ تَأْتِيَهُمُ السَّاعَةُ بَغْتَةً وَهُمْ لَا يَشْعُرُونَ ﴿١٠٧﴾ قُلْ هَـٰذِهِ سَبِيلِي أَدْعُو إِلَى اللَّـهِ ۚ عَلَىٰ بَصِيرَةٍ أَنَا وَمَنِ اتَّبَعَنِي ۖ وَسُبْحَانَ اللَّـهِ وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِينَ ﴿١٠٨﴾ } [ سورة يوسف ].
{105. Dan banyak sekali tanda-tanda (kekuasaan Allah) di langit dan di bumi yang mereka melaluinya, sedang mereka berpaling dari padanya. 106. Dan sebahagian besar dari mereka tidak beriman kepada Allah, melainkan dalam keadaan mempersekutukan Allah (dengan sembahan-sembahan lain). 107. Apakah mereka merasa aman dari kedatangan siksa Allah yang meliputi mereka, atau kedatangan Saat (kiamat) kepada mereka secara mendadak, sedang mereka tidak menyadarinya? 108. Katakanlah: "Inilah jalan (agama)ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kalian) kepada Allah dengan hujjah (dasar) yang nyata, Maha Suci Allah, dan aku tidak termasuk di antara orang-orang yang musyrik".} [Surat Yusuf]
Dan sungguh Allah telah menjadikan pada namaku kabarku "Nasser Mohammad" (artinya: Penolong/Pendukung Muhammad). Maka tidak pantas bagi Imam Mahdi Nasser Mohammad diutus oleh Allah sebagai penolong/pendukung bagi salah satu golongan di antara golongan-golongan yang saling bertikai penuh kemunafikan hingga hari pertemuan (dengan Tuhan). Maka dengarkanlah, renungkanlah dan pikirkanlah. Sungguh Allah Yang Maha Perkasa Maha Terpuji telah mengutusku dengan bayan penjelasan yang benar bagi Alquran yang mulia lalu menjadikannya di tangan kananku sepeti mata pisau dari besi sehingga teriris dengannya lidah setiap orang yang arogan sewenang-wenang yang menentang. Dan bukan dengan pertumpahan darah, tetapi dengan dasar kekuatan ilmu, maka aku jadikan kalian berada di antara dua pilihan; apakah beriman (percaya) dengan Alquran yang agung, ataukah kafir (tidak percaya) terhadap peringatan Allah Alquran yang agung; Dan barangsiapa yang kafir, maka tempat kembalinya adalah menuju Jahanam, dan barangsiapa yang mengikuti da'i penyeru Allah (yaitu) KhalifahNya Almahdi Nasser Mohammad, menuju mengikuti Alquran yang agung, maka sungguh telah tertunjuki ke jalan yang lurus. Dan aku tidak mengajak manusia menuju penumpahan darah sebagian mereka oleh sebagian yang lain. Maka barangsiapa yang ingin beriman biarlah beriman, dan barangsiapa yang ingin kafir biarlah kafir. Dan Allah tidak mengirimkan Alquran yang agung, kecuali sebagai rahmat kasih bagi seluruh alam, untuk menunjuki mereka menuju jalan perdamaian dalam apa-apa yang ada di antara mereka. Sesuai dengan firman Allah Ta'ala:
{ يَا أَهْلَ الْكِتَابِ قَدْ جَاءَكُمْ رَسُولُنَا يُبَيِّنُ لَكُمْ كَثِيرًا مِّمَّا كُنتُمْ تُخْفُونَ مِنَ الْكِتَابِ وَيَعْفُو عَن كَثِيرٍ ۚ قَدْ جَاءَكُم مِّنَ اللَّـهِ نُورٌ وَكِتَابٌ مُّبِينٌ ﴿١٥﴾ يَهْدِي بِهِ اللَّـهُ مَنِ اتَّبَعَ رِضْوَانَهُ سُبُلَ السَّلَامِ وَيُخْرِجُهُم مِّنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ بِإِذْنِهِ وَيَهْدِيهِمْ إِلَىٰ صِرَاطٍ مُّسْتَقِيمٍ ﴿١٦﴾ لَّقَدْ كَفَرَ الَّذِينَ قَالُوا إِنَّ اللَّـهَ هُوَ الْمَسِيحُ ابْنُ مَرْيَمَ ۚ قُلْ فَمَن يَمْلِكُ مِنَ اللَّـهِ شَيْئًا إِنْ أَرَادَ أَن يُهْلِكَ الْمَسِيحَ ابْنَ مَرْيَمَ وَأُمَّهُ وَمَن فِي الْأَرْضِ جَمِيعًا ۗ وَلِلَّـهِ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَا ۚ يَخْلُقُ مَا يَشَاءُ ۚ وَاللَّـهُ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ ﴿١٧﴾ } [ سورة المائدة ].
{15. Hai Ahli Kitab, sesungguhnya telah datang kepada kalian Rasul Kami, menjelaskan kepada kalian banyak dari isi Alkitab yang kalian sembunyi kan, dan banyak (pula yang) dibiarkannya. Sesungguhnya telah datang kepadamu cahaya dari Allah, dan Kitab yang menerangkan. 16. Dengan kitab itulah Allah menunjuki orang-orang yang mengikuti keridhaanNya ke jalan keselamatan, dan (dengan kitab itu pula) Allah mengeluarkan orang-orang itu dari gelap gulita menuju cahaya terang benderang dengan izinNya, dan menunjuki mereka ke jalan yang lurus. 17. Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya Allah itu ialah Almasih putera Maryam". Katakanlah: "Maka siapakah yang dapat menghalang-halangi kehendak Allah, jika Dia hendak membinasakan Almasih putera Maryam itu beserta ibunya dan seluruh orang-orang yang berada di bumi semuanya?". Kepunyaan Allah lah kerajaan langit dan bumi dan apa yang ada diantara keduanya; Dia menciptakan apa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.} [Surat Almaidah (Hidangan)]
Wahai sekalian orang-orang Muslim, Yahudi dan Nasrani (Kristen), dan juga orang-orang sesat dari antara manusia semuanya, kalian tidak berada di atas sesuatu acuan, hingga kalian mengikuti aturan hukum yang diturunkan kepada kalian dari Tuhan kalian dalam Alquran yang agung, yang mencegah kezaliman seorang insan terhadap saudaranya sesama manusia, sehingga mencegah pertumpahan darah di antara sesama manusia, dan mengharamkan memerangi orang yang kafir terhadap Allah dengan alasan kekafirannya, dan mengharamkan memerangi orang muslim dengan alasan keislamannya. Karena masing-masing perhitungannya di sisi Tuhannya.
Maka barangsiapa yang hendak beriman biarlah ia beriman, dan barangsiapa yang hendak kafir biarlah ia kafir. Sesuai dengan firman Allah Ta'ala:
{ وَقُلِ الْحَقُّ مِن رَّبِّكُمْ ۖ فَمَن شَاءَ فَلْيُؤْمِن وَمَن شَاءَ فَلْيَكْفُرْ ۚ إِنَّا أَعْتَدْنَا لِلظَّالِمِينَ نَارًا أَحَاطَ بِهِمْ سُرَادِقُهَا ۚ وَإِن يَسْتَغِيثُوا يُغَاثُوا بِمَاءٍ كَالْمُهْلِ يَشْوِي الْوُجُوهَ ۚ بِئْسَ الشَّرَابُ وَسَاءَتْ مُرْتَفَقًا ﴿٢٩﴾ إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ إِنَّا لَا نُضِيعُ أَجْرَ مَنْ أَحْسَنَ عَمَلًا ﴿٣٠﴾ أُولَـٰئِكَ لَهُمْ جَنَّاتُ عَدْنٍ تَجْرِي مِن تَحْتِهِمُ الْأَنْهَارُ يُحَلَّوْنَ فِيهَا مِنْ أَسَاوِرَ مِن ذَهَبٍ وَيَلْبَسُونَ ثِيَابًا خُضْرًا مِّن سُندُسٍ وَإِسْتَبْرَقٍ مُّتَّكِئِينَ فِيهَا عَلَى الْأَرَائِكِ ۚ نِعْمَ الثَّوَابُ وَحَسُنَتْ مُرْتَفَقًا ﴿٣١﴾ } [ سورة الكهف ].
29. Dan katakanlah: "Kebenaran itu (berasal) dari Tuhan kalian; maka barangsiapa yang ingin (beriman) biarlah ia beriman, dan barangsiapa yang ingin (kafir) biarlah ia kafir". Sesungguhnya Kami telah sediakan bagi} orang orang zalim itu neraka, yang gejolaknya mengepung mereka. Dan jika mereka meminta minum, niscaya mereka akan diberi minum dengan air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan muka. Itulah minuman yang paling buruk dan tempat istirahat yang paling jelek. 30. Sesunggunya mereka yang beriman dan beramal saleh, tentu Kami tidak akan mengurangi pahala siapapun yang baik-baik amalan(nya). 31. Mereka itulah (orang-orang yang) bagi mereka surga Aden, mengalir sungai-sungai di bawahnya; dalam surga itu mereka dihiasi dengan gelang mas dan mereka memakai pakaian hijau dari sutera halus dan sutera tebal, sedang mereka duduk sambil bersandar di atas dipan-dipan yang indah. Itulah pahala yang sebaik-baiknya, dan tempat istirahat yang indah.} [Surat Alkahfi (Goa)].
Dan diharamkan dalam Alquran yang agung, teror oleh orang kafir terhadap orang muslim, dan diharamkan pula teror oleh orang muslim terhadap orang kafir. Sesuai dengan firman Allah Ta'ala:
{ قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ ﴿١﴾ لَا أَعْبُدُ مَا تَعْبُدُونَ ﴿٢﴾ وَلَا أَنتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ ﴿٣﴾ وَلَا أَنَا عَابِدٌ مَّا عَبَدتُّمْ ﴿٤﴾ وَلَا أَنتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ ﴿٥﴾ لَكُمْ دِينُكُمْ وَلِيَ دِينِ ﴿٦﴾ } صدق الله العظيم [ سورة الكافرون ].
1. Katakan: "Hai orang-orang yang tidak percaya (kafir), 2. Aku tidak menyembah apa yang kalian sembah. 3. Dan kalian bukan penyembah Tuhan yang aku sembah. 4. Dan aku bukan penyembah apa yang kalian} sembah,} 5. Dan kalian bukan penyembah Tuhan yang aku sembah. 6. Bagi kalian agama kalian, dan bagiku agamaku".} [Surat Alkafirun (Orang-Orang Kafir)].
Barangkali seorang penanya ingin mengatakan: Wahai Nasser Mohammad, bukankah surat Alkafirun seharusnya cukup dengan ayat-ayat berikut ini saja, yaitu firman Allah Ta'ala:
{ قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ ﴿١﴾ لَا أَعْبُدُ مَا تَعْبُدُونَ ﴿٢﴾ وَلَا أَنتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ ﴿٣﴾ وَلَا أَنَا عَابِدٌ مَّا عَبَدتُّمْ ﴿٤﴾ وَلَا أَنتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ ﴿٥﴾ } صدق الله العظيم.
{1. Katakan: "Hai orang-orang yang tidak percaya (kafir), 2. Aku tidak menyembah apa yang kalian sembah. 3. Dan kalian bukan penyembah Tuhan yang aku sembah. 4. Dan aku bukan penyembah apa yang kalian sembah, 5. Dan kalian bukan penyembah Tuhan yang aku sembah.} Maha Benar Allah Yang Maha Agung.
Lalu mengapa ayat yang sama berulang dalam satu surat, perhatikanlah perulangan dalam surat Alkafirun, Allah Ta'ala berfirman:
{ قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ ﴿١﴾ لَا أَعْبُدُ مَا تَعْبُدُونَ ﴿٢﴾ وَلَا أَنتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ ﴿٣﴾ وَلَا أَنَا عَابِدٌ مَّا عَبَدتُّمْ ﴿٤﴾ وَلَا أَنتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ ﴿٥﴾ لَكُمْ دِينُكُمْ وَلِيَ دِينِ ﴿٦﴾ } [ سورة الكافرون ].
{1. Katakan: Hai orang-orang yang tidak percaya (kafir), 2. Aku tidak menyembah apa yang kalian sembah. 3. Dan kalian bukan penyembah Tuhan yang aku sembah. 4. Dan aku bukan penyembah apa yang kalian sembah, 5. Dan kalian bukan penyembah Tuhan yang aku sembah. 6. Bagi kalian agama kalian, dan bagiku agamaku.} [Surat Alkafirun (Orang-Orang Kafir)].
Maka dari itu kemudian Imam Mahdi Nasser Mohammad Alyamani Khalifah Allah atas seluruh alam membalas dan mengatakan: Sehubungan dengan perintah Allah Ta'ala kepada rasulNya ketika (kaumnya) menginginkan untuk menyamakannya, agar dia (rasul) menyembah tuhan-tuhan (sesembahan-sesembahan) mereka pada suatu ketika dan mereka menyembah Allah pada lain ketika, maka Allah memerintahkan dia (rasul) supaya mengatakan:
{ قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ ﴿١﴾ لَا أَعْبُدُ مَا تَعْبُدُونَ ﴿٢﴾ وَلَا أَنتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ ﴿٣﴾ وَلَا أَنَا عَابِدٌ مَّا عَبَدتُّمْ ﴿٤﴾ وَلَا أَنتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ ﴿٥﴾ } صدق الله العظيم.
{1. Katakan: Hai orang-orang yang tidak percaya (kafir), 2. Aku tidak menyembah apa yang kalian sembah. 3. Dan kalian bukan penyembah Apa yang aku sembah. 4. Dan aku bukan penyembah apa yang kalian sembah, 5. Dan kalian bukan penyembah Apa yang aku sembah.} Maha Benar Allah Yang Maha Agung.
Maksudnya masing-masing menyembah apa yang ia kehendaki, maka barangsiapa yang ingin menyembah Allah Yang Maha Esa maka biarlah ia menyembahNya, dan barangsiapa yang ingin menyembah sesuatu selain Allah secara batil maka biarlah ia menyembahnya, dan perhitungannya terserah Tuhannya.
Sedangkan apa yang kalian sangka ayat-ayat berulang dalam firmanNya:
{ وَلَا أَنَا عَابِدٌ مَّا عَبَدتُّمْ ﴿٤﴾ }
{4. Dan aku bukan penyembah apa yang kalian sembah,}
Maksudnya tidak ada hak bagi kalian untuk memaksaku agar aku menyembah tuhan-tuhan kalian.
Sedangkan yang dimaksud dalam firmanNya:
{ وَلَا أَنتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ ﴿٥﴾ }
{5. Dan kalian bukan penyembah Tuhan yang aku sembah}
MaksudNya tidak ada hak bagiku untuk memaksa kalian agar menyembah Tuhan (Sesembahan) ku Allah Yang Maha Esa Tuhan (Pemelihara) ku dan Tuhan (Pemelihara) kalian. Maka tidak ada paksaan dalam agama Allah.
Sedangkan firmanNya:
وأمّا قوله:
{ لَكُمْ دِينُكُمْ وَلِيَ دِينِ ﴿٦﴾ } صدق الله العظيم.
{6. Bagi kalian agama kalian, dan bagiku agamaku.} Maha Benar Allah Yang Maha Agung.
Maksudnya kebebasan berkeyakinan dalam penyembahan, antara seorang insan dengan saudaranya sesama insan (saling mengatakan): ”Bagi kalian agama kalian dan bagiku agamaku”, sesuai dengan firman Allah Ta'ala:
{ قُلِ اللَّـهَ أَعْبُدُ مُخْلِصًا لَّهُ دِينِي ﴿١٤﴾ فَاعْبُدُوا مَا شِئْتُم مِّن دُونِهِ ۗ قُلْ إِنَّ الْخَاسِرِينَ الَّذِينَ خَسِرُوا أَنفُسَهُمْ وَأَهْلِيهِمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ۗ أَلَا ذَٰلِكَ هُوَ الْخُسْرَانُ الْمُبِينُ ﴿١٥﴾ } صدق الله العظيم [ سورة الزمر ].
{14. Katakanlah: Hanya Allah saja Yang aku sembah dengan ikhlas memurnikan bagiNya semata-mata agamaku. 15. Maka sembahlah oleh kalian apa yang kalian kehendaki selain Dia. Katakanlah: Sesungguhnya orang-orang yang rugi ialah orang-orang yang merugikan diri mereka sendiri dan keluarganya pada hari kiamat. Ketahuilah yang demikian itu adalah kerugian yang nyata.} Maha Benar Allah Yang Maha Agung. [Surat Azzumar (Rombongan)]
Barangkali seorang penanya ingin mengatakan: Wahai Nasser Mohammad, bukankah Allah Ta'ala telah berfirman:
{ وَأَعِدُّوا لَهُم مَّا اسْتَطَعْتُم مِّن قُوَّةٍ وَمِن رِّبَاطِ الْخَيْلِ تُرْهِبُونَ بِهِ عَدُوَّ اللَّـهِ وَعَدُوَّكُمْ وَآخَرِينَ مِن دُونِهِمْ لَا تَعْلَمُونَهُمُ اللَّـهُ يَعْلَمُهُمْ ۚ وَمَا تُنفِقُوا مِن شَيْءٍ فِي سَبِيلِ اللَّـهِ يُوَفَّ إِلَيْكُمْ وَأَنتُمْ لَا تُظْلَمُونَ ﴿٦٠﴾ وَإِن جَنَحُوا لِلسَّلْمِ فَاجْنَحْ لَهَا وَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّـهِ ۚ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ ﴿٦١﴾ } صدق الله العظيم [ سورة الأنفال ].
{60. Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kalian sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kalian menggentarkan musuh Allah dan musuh kalian dan orang orang selain mereka yang kalian tidak mengetahuinya; sedang Allah mengetahuinya. Apa saja yang kalian nafkahkan pada jalan Allah niscaya akan dibalasi dengan cukup kepada kalian dan kalian tidak akan dianiaya (dirugikan). 61. Dan jika mereka condong kepada perdamaian, maka condonglah kepadanya dan bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.} Maha Benar Allah Yang Maha Agung [Surat Al Anfal (Rampasan Perang)].
Maka dari itu Imam Mahdi kemudian membalas kepada para penanya dan mengatakan: Sesungguhnya apa yang dimaksudkan oleh Allah (adalah) supaya kalian menyiapkan persiapan perlengkapan untuk berperang sehingga mereka gentar (tidak berani) untuk memerangi kalian dan mengusir kalian dari negeri kalian, sehingga kalian mencegah kejahatan sesiapa yang ingin memerangi kalian dalam agama kalian. Kapanpun mereka melihat kalian senantiasa siap siaga untuk mempertahankan agama kalian, jiwa kalian, tanah-air kalian dan negeri kalian, kemudian mereka gentar memerangi kalian dalam agama kalian dan mengusir kalian dari negeri kalian serta melakukan tindakan-tindakan permusuhan (agresif) terhadap kalian, lalu mereka kembali (mengurungkan niat) dari memerangi kalian; karena mereka melihat kalian siap-sedia (dengan peralatan tempur) dan siap-siaga untuk memerangi sesiapa yang ingin menyerang kalian. Dan seperti itulah maksudnya bahwa kalian dengan kesiap-siagaan seperti itu akan menangkal kejahatan musuh-musuh kalian yang lain yang mereka tidak bisa kalian ketahui; maka mereka gentar dan tidak melakukan serangan terhadap kalian karena persiapan (alat tempur) kalian dan kesiagaan kalian untuk berperang mempertahankan diri kalian maka mereka gentar (tidak berani) melakukan serangan-serangan terhadap kalian, sehingga kalian menangkal kejahatan mereka karena mereka mengalihkan pandangan (berubah pikiran) dari merencanakan memerangi kalian, sehingga kalian menangkal kejahatan mereka dan tindakan permusuhan (agresif) mereka karena persiapan dan kesiagaan untuk memerangi sesiapa yang ingin memerangi kalian secara memusuhi (agresif) dan secara zalim (aniaya). Walaupun di antara mereka ada yang tidak bisa kalian ketahui bahwa mereka adalah musuh kalian tetapi kalian menangkal kejahatan mereka karena kesiapan. Sama saja orang-orang yang menampakkan permusuhan terhadap kalian ataupun orang-orang yang menyembunyikan dalam hati mereka permusuhan terhadap kalian lalu mereka menyusun rencana rahasia makar terhadap kalian, maka seperti itulah kalian menangkal kejahatan musuh-musuh kalian yang terang-terangan maupun yang tersembunyi karena kesiapan perangkat perang untuk kesiagaan dalam rangka mempertahankan diri kalian. Sesuai dengan firman Allah Ta'ala:
{ وَأَعِدُّوا لَهُم مَّا اسْتَطَعْتُم مِّن قُوَّةٍ وَمِن رِّبَاطِ الْخَيْلِ تُرْهِبُونَ بِهِ عَدُوَّ اللَّـهِ وَعَدُوَّكُمْ وَآخَرِينَ مِن دُونِهِمْ لَا تَعْلَمُونَهُمُ اللَّـهُ يَعْلَمُهُمْ ۚ وَمَا تُنفِقُوا مِن شَيْءٍ فِي سَبِيلِ اللَّـهِ يُوَفَّ إِلَيْكُمْ وَأَنتُمْ لَا تُظْلَمُونَ ﴿٦٠﴾ } [ سورة الأنفال ].
{60. Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kalian sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kalian menggentarkan musuh Allah dan musuh kalian dan orang orang selain mereka yang kalian tidak mengetahuinya; sedang Allah mengetahuinya. Apa saja yang kalian nafkahkan pada jalan Allah niscaya akan dibalasi dengan cukup kepada kalian dan kalian tidak akan dianiaya (dirugikan).} [Surat Al Anfal (Rampasan Perang)].
Dan barangsiapa memerangi/membunuh seorang muslim dengan alasan keislamannya kepada Allah Tuhan semesta akam, maka aturan hukum Allah (adalah) bunuh orang kafir yang menyerang itu. Dan barangsiapa memerangi/membunuh seorang kafir (non-muslim) dengan alasan kekafirannnya terhadap Allah Tuhan semesta alam, maka aturan hukum Allah (adalah) bunuh orang muslim yang menyerang itu. Karena Allah tidak memerintahkan supaya kalian menyerang manusia atas dasar kekafiran mereka, tetapi hanya sesiapa yang ingin memerangi kalian secara memusuhi (agresif) dan secara zalim, maka ada hak (dibenarkan) bagi kalian berjihad (berjuang) di jalan Allah untuk mempertahankan diri kalian. Sesuai dengan firman Allah Ta'ala:
{ وَقَاتِلُوا فِي سَبِيلِ اللَّـهِ الَّذِينَ يُقَاتِلُونَكُمْ وَلَا تَعْتَدُوا ۚ إِنَّ اللَّـهَ لَا يُحِبُّ الْمُعْتَدِينَ ﴿١٩٠﴾ } صدق الله العظيم [ سورة البقرة ].
{190. Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kalian, (tetapi) janganlah kalian menyerang secara agresif, karena sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang menyerang secara agresif (agresor).} Maha Benar Allah Yang Maha Agung [Surat Albaqarah (Sapi Betina)].
Karena orang-orang yang mencegah tangan-tangan mereka dari memerangi kalian maka mereka itu Allah tidak menjadikan bagi kalian jalan (untuk melakukan serangan) keatas mereka. Sesuai dengan firman Allah Ta'ala:
{ فَإِنِ اعْتَزَلُوكُمْ فَلَمْ يُقَاتِلُوكُمْ وَأَلْقَوْا إِلَيْكُمُ السَّلَمَ فَمَا جَعَلَ اللَّـهُ لَكُمْ عَلَيْهِمْ سَبِيلًا ﴿٩٠﴾ } صدق الله العظيم [ سورة النساء ].
{90. Maka jika mereka membiarkan kalian, dan tidak memerangi kalian serta mengemukakan perdamaian kepada kalian maka Allah tidak memberi jalan bagi kalian (untuk memerangi) mereka.} Maha Benar Allah Yang Maha Agung [Surat Annisa' (Wanita)].
Dan janganlah kalian mengajak damai sesiapa yang ingin memerangi kalian secara memusuhi (agresif) dan secara zalim (aniaya), karena mengajak penyerang untuk berdamai akan dianggapnya menyerah, lalu dia meningkatkan penindasan dan penyerbuan. Dan itulah maksud dari firman Allah Ta'ala:
{ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّـهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَلَا تُبْطِلُوا أَعْمَالَكُمْ ﴿٣٣﴾ إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا وَصَدُّوا عَن سَبِيلِ اللَّـهِ ثُمَّ مَاتُوا وَهُمْ كُفَّارٌ فَلَن يَغْفِرَ اللَّـهُ لَهُمْ ﴿٣٤﴾ فَلَا تَهِنُوا وَتَدْعُوا إِلَى السَّلْمِ وَأَنتُمُ الْأَعْلَوْنَ وَاللَّـهُ مَعَكُمْ وَلَن يَتِرَكُمْ أَعْمَالَكُمْ ﴿٣٥﴾ } [ سورة محمد ].
{33. Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul dan janganlah kalian membatalkan amal-amal kalian. 34. Sesungguhnya orang-orang yang kafir dan menghalangi manusia dari jalan Allah kemudian mereka mati dalam keadaan kafir, maka sekali-kali Allah tidak akan memberi ampun kepada mereka. 35. Janganlah kalian lemah dan minta damai padahal kalian yang di atas (unggul) dan Allah pun bersama kalian dan Dia sekali-kali tidak akan menjauhkan kalian dari amal-amal kalian.} [Surat Mohammad]
Wahai sekalian manusia, sesungguhnya Alquran yang agung ini Allah telah mengirimkannya sebagai rahmat kasih bagi kalian untuk menunjuki kalian menuju jalan damai, dan mengharamkan penumpahan darah sebagian kalian oleh sebagian lain, dan mengharamkan pencurian harta sebagian kalian oleh sebagian lain, dan mengharamkan perampasan harta sebagian kalian oleh sebagian lain, dan mengharamkan penyerangan agresif atas kehormatan sebagian kalian oleh sebagian lain. Dan manusia tidak dipaksa atas keimanan (kepercayaan) tertentu, sehingga masing-masing di antara seorang insan dan saudaranya sesama insan memiliki kebebasan beraqidah (berkeyakinan), dan Allah mengharamkan mencela Tuhan (Sesembahan) sebagian kalian oleh sebagian lain, sehingga mereka tidak mencela Allah secara memusuhi (agresif) tanpa ilmu, sesuai dengan firman Allah Ta'ala:
{ وَلَا تَسُبُّوا الَّذِينَ يَدْعُونَ مِن دُونِ اللَّـهِ فَيَسُبُّوا اللَّـهَ عَدْوًا بِغَيْرِ عِلْمٍ ۗ كَذَٰلِكَ زَيَّنَّا لِكُلِّ أُمَّةٍ عَمَلَهُمْ ثُمَّ إِلَىٰ رَبِّهِم مَّرْجِعُهُمْ فَيُنَبِّئُهُم بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ ﴿١٠٨﴾ } [ سورة الأنعام ].
{108. Dan janganlah kalian memaki sembahan-sembahan yang mereka sembah selain Allah, karena mereka nanti akan memaki Allah dengan permusuhan (agresif) tanpa pengetahuan. Demikianlah Kami jadikan indah bagi setiap umat amal perbuatan mereka. Kemudian kepada Tuhan merekalah kembali mereka, lalu Dia memberitakan kepada mereka apa yang dahulu mereka perbuat.} [Surat Al An'am (Hewan Ternak)].
Maka keyakinan dan agama masing-masing bagi (penganut)nya (saja, tidak dipaksakan bagi orang lain) dan kepada Allah lah kembalinya kemudian terserah Dia perhitungannya. Maka cukuplah sudah (hentikan) perusakan di bumi dan pertumpahan darah. Dan Allah mengharamkan dosa (pelanggaran) dalam hak sebagian kalian oleh sebagian lain, dan mengharamkan permusuhan (agresi) terhadap sebagian kalian oleh sebagian lain. Dan Dia (Allah) memerintahkan orang-orang muslim supaya berbuat baik terhadap orang-orang kafir (non-muslim), dan memperlakukan mereka dengan perlakuan (menurut) agama Islam, (yaitn) dengan segala penghormatan tanpa ada kebencian dan permusuhan dari orang yang muslim mengarah kepada orang yang kafir, dan begitu juga diharamkan permusuhan dan kebencian dari orang kafir mengarah kepada orang muslim.
Bahkan orang-orang muslim diperintahkan supaya berbuat baik terhadap orang-orang kafir (non-muslim), orang-orang musyrik (orang yang menyekutukan Allah), dan orang-orang ateis, yang tidak memerangi kalian dalam agama kalian, sehingga mereka hidup tinggal bersama kalian dengan damai, maka Allah memerintahkan kalian untuk berbuat baik terhadap mereka dan berlaku adil terhadap mereka dan mengadakan hubungan perdagangan dan pertemanan, dan menunjukkan kehangatan kasih sayang dan persaudaraan kepada mereka dari jalur kemanusiaan, karena kalian adalah anak-keturunan dari satu orang laki-laki dan satu orang perempuan, adalah bersaudara dalam darah dari Hawa (Eve) dan Adam.
Maka taatilah perintah Allah dalam aturan hukum kitabNya Alquran yang agung, dalam firman Allah Ta'ala:
{ عَسَى اللَّـهُ أَن يَجْعَلَ بَيْنَكُمْ وَبَيْنَ الَّذِينَ عَادَيْتُم مِّنْهُم مَّوَدَّةً ۚ وَاللَّـهُ قَدِيرٌ ۚ وَاللَّـهُ غَفُورٌ رَّحِيمٌ ﴿٧﴾ لَّا يَنْهَاكُمُ اللَّـهُ عَنِ الَّذِينَ لَمْ يُقَاتِلُوكُمْ فِي الدِّينِ وَلَمْ يُخْرِجُوكُم مِّن دِيَارِكُمْ أَن تَبَرُّوهُمْ وَتُقْسِطُوا إِلَيْهِمْ ۚ إِنَّ اللَّـهَ يُحِبُّ الْمُقْسِطِينَ ﴿٨﴾ } صدق الله العظيم [ سورة الممتحنة ].
{7. Mudah-mudahan Allah menimbulkan kasih sayang antara kalian dengan orang-orang yang kalian musuhi di antara mereka. Dan Allah adalah Maha Kuasa. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. 8. Allah tidak melarang kalian untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada memerangi kalian karena agama dan tidak (pula) mengusir kalian dari negeri kalian. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil.} [Surat Almumtahanah (Wanita Yang Diuji)].
Barangkali orang-orang yang bertindak sembarangan (jawa: ngawur) terhadap apa (sesuatu/seseorang) yang tidak mereka kenal ingin mengatakan: Wahai Nasser Mohammad Alyamani, bukankah Allah Ta'ala telah berfirman:
{ لَّا تَجِدُ قَوْمًا يُؤْمِنُونَ بِاللَّـهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ يُوَادُّونَ مَنْ حَادَّ اللَّـهَ وَرَسُولَهُ وَلَوْ كَانُوا آبَاءَهُمْ أَوْ أَبْنَاءَهُمْ أَوْ إِخْوَانَهُمْ أَوْ عَشِيرَتَهُمْ ۚ أُولَـٰئِكَ كَتَبَ فِي قُلُوبِهِمُ الْإِيمَانَ وَأَيَّدَهُم بِرُوحٍ مِّنْهُ ۖ وَيُدْخِلُهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِن تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا ۚ رَضِيَ اللَّـهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ ۚ أُولَـٰئِكَ حِزْبُ اللَّـهِ ۚ أَلَا إِنَّ حِزْبَ اللَّـهِ هُمُ الْمُفْلِحُونَ ﴿٢٢﴾ } صدق الله العظيم [ سورة المجادلة ].
{22. Kamu tidak akan mendapati kaum yang beriman pada Allah dan hari akhirat, saling berkasih-sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan RasulNya, sekalipun orang-orang itu bapak-bapak, atau anak-anak atau saudara-saudara ataupun keluarga mereka. Mereka itulah orang-orang yang telah Allah tetapkan keimanan dalam hati mereka dan menguatkan mereka dengan ruh (pertolongan) dariNya. Dan Allah memasukkan mereka ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Allah ridha terhadap mereka, dan mereka ridha terhadapNya. Mereka itulah hizbullah (golongan Allah). Ketahuilah, bahwa sesungguhnya hizbullah itulah golongan yang beruntung.} [surat Almujadalah (Wanita Yang Menggugat)].
Maka dari itu kemudian Imam Mahdi Nasser Mohammad Alyamani membalas kepada orang-orang yang bertanya, dan mengatakan: Sesungguhnya Alquran adalah bacaan dalam bahasa Arab yang jelas. Dan yang dimaksudkan oleh Allah dengan firmanNya
يحادّون الله ورسوله
(menentang Allah dan Rasul-Nya)
adalah
يحاربون الله ورسوله
(memerangi Allah dan Rasul-Nya).
Mereka itulah yang Allah melarang kita dari menjadikan mereka menjadi wali (pelindung/kawan) dan dari menjadikan sesiapa yang membantu mereka dalam permusuhan terhadap orang-orang muslim menjadi wali (pelindung/kawan). Sesuai dengan firman Allah Ta'ala:
{لَّا يَنْهَاكُمُ اللَّـهُ عَنِ الَّذِينَ لَمْ يُقَاتِلُوكُمْ فِي الدِّينِ وَلَمْ يُخْرِجُوكُم مِّن دِيَارِكُمْ أَن تَبَرُّوهُمْ وَتُقْسِطُوا إِلَيْهِمْ ۚ إِنَّ اللَّـهَ يُحِبُّ الْمُقْسِطِينَ ﴿٨﴾ إِنَّمَا يَنْهَاكُمُ اللَّـهُ عَنِ الَّذِينَ قَاتَلُوكُمْ فِي الدِّينِ وَأَخْرَجُوكُم مِّن دِيَارِكُمْ وَظَاهَرُوا عَلَىٰ إِخْرَاجِكُمْ أَن تَوَلَّوْهُمْ ۚ وَمَن يَتَوَلَّهُمْ فَأُولَـٰئِكَ هُمُ الظَّالِمُونَ ﴿٩﴾ } صدق الله العظيم [ سورة الممتحنة ].
{8. Allah tidak melarang kalian untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tidak memerangi kalian dalam agama dan tidak (pula) mengusir kalian dari negeri kalian. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil. 9. Sesungguhnya Allah hanya melarang kalian menjadikan sebagai wali (pelindung/kawan) dari orang-orang yang memerangi kalian dalam agama dan mengusir kalian dari negeri kalian, dan membantu untuk mengusir kalian. Dan barangsiapa menjadikan mereka sebagai wali (pelindung/kawan), maka mereka itulah orang-orang yang zalim (aniaya).} [surat Almumtahanah (Wanita Yang Diuji)].
Maka bertaqwalah kepada Allah dan terimalah ajakan KhalifahNya Al Mahdi Nasser Mohammad Alyamani untuk merealisasikan jalan damai internasional antara seorang insan dan saudaranya sesama insan, dan merealisasikan kehidupan yang damai orang muslim dan orang kafir (non-muslim), dan merealisasikan keamanan dan keselamatan dan keadilan, dan meniadakan perusakan ladang (rahim wanita) dan benih (sperma laki-laki), dan membasmi terorisme yang dilakukan orang kafir terhadap orang muslim dengan alasan keislamannya, dan membasmi terorisme yang dilakukan orang muslim terhadap orang kafir dengan alasan kekafirannya, sehingga kalian menjadi bersaudara, dengan nikmat Allah.
Barangkali semua orang muslim ingin mengatakan dengan ucapan menyatu: Wahai Nasser Mohammad Alyamami, Sungguh engkau telah membuat kami gembira dengan judul bayan (keterangan) ini, bahwa engkau akan memberi tahu kami kapan Lailatul Qadar dalam bulan Ramadhan yang akan datang untuk tahun 1442 ini. Maka kabarkanlah kepada kami kapan Lailatul Qadar dalam bulan Ramadhan yang akan datang, jika engkau memang orang yang benar, bahwa Matahari telah mendapatkan bulan sehingga Hilal (Bulan Sabit) lahir sebelum masanya, dan Matahari berkumpul dengannya (Bulan) padahal ia (Bulan) sudah berupa Hilal (Bulan Sabit), maka kabarkanlah kepada kami bagaimana kami mengetahuinya dengan ilmu yang meyakinkan Laillatul Qadar lebih baik daripada seribu bulan.
Maka dari itu Imam Mahdi Nasser Mohammad Alyamami kemudian membalas kalian dan mengatakan: Sesungguhnya ia (Lailatul Qadar) dalam tahun 1427 ini.
Dan sungguh mungkin, semua orang muslim ingin mengatakan: Apakah engkau menjadikan kami sebagai guyonan (bahan candaan), wahai Nasser Mohammad? Lalu dimana engkau tidur selama ini? Padahal dari bulan Ramadhan tahun 1427 sampai bulan Ramadhan tahun 1442 sudah berlalu lima belas tahun.
Maka dari itu Imam Mahdi Nasser Mohammad Alyamami kemudian membalas kalian: Ya Allah, ya (benar). Dan aku tahu itu dengan ilmu yang meyakinkan, maka sesungguhnya aku tidak berolok-olok dengan kalian. Dan aku berlindung kepada Allah supaya aku tidak termasuk orang yang jahil. Tetapi setahun Bulan (setara dengan) tiga puluh tahun (Bumi) dalam aturan hukum Alquran yang agung, dan setengah tahun Bulan (setara dengan) lima belas tahun (Bumi). Dan sudah seharusnya (begitu). Maka aku bersaksi bagi Allah, dan Allah mencukupi sebagai saksi, bahwa malam pertengahan untuk (bulan) Ramadhan untuk tahun ini secara sempurna akan terjadi setelah terbenamnya Matahari hari Ahad (Minggu), malam Senin, malam terbitnya Bulan Purnama untuk bulan Ramadhan tahun 1442 ini. Demikian itu karena Matahari akan mencapai Bulan, sehingga Hilal (Bulan Sabit) Ramadhan akan terlahir pada hari Ahad (Minggu) lalu terbenam sebelum Matahari terbenam (permulaan malam) Senin, padahal sudah ada Hilal (Bulan Sabit) yang ianya dalam keadaan tercapai (oleh Matahari). Lalu Matahari berkumpul dengannya (Bulan) sedangkan ia (Bulan) sudah berupa Hilal (Bulan Sabit) pada waktu fajar hari Senin tanggal 1 Ramadhan 1442 menurut perhitungan permulaan Idrak (pencapaian Matahari pada Bulan), yang semua manusia tidak dan tidak akan melihatnya (Hilal tersebut), karena Matahari akan mencapai Hilal (Bulan Sabit) bulan Ramadhan. Maka bagaimana bisa kalian melihat Hilal (Bulan Sabit) yang akan terbenam sebelum Matahari terbenam?! Dan sungguh kami benar. Demikian itu karena aku mengetahui dengan ilmu yang meyakinkan, bahwa Matahari telah mencapai Bulan, sehingga Hilal (Bulan Sabit) lahir sebelum Kusuf (berkumpulnya Matahari dengan Bulan), dan kemudian Matahari berkumpul dengannya (Bulan) sedangkan ia (Bulan) sudah berupa Hilal (Bulan Sabit). Tetapi orang-orang yang menghalang-halangi dari ayat Idrak kauniyah (pertanda alam: Matahari mencapai Bulan), yang menghanguskan (membuktikan kesalahan teori) Fisika Alam, mereka menghalangi kalian dari mengakui kebenaran setelah jelas bagi kalian bahwa hal tersebut adalah kebenaran, lalu kalian mulai mendebat ilmuwan Fisika Astronomi lalu kalian mengatakan: Bagaimana bisa Bulan menjadi Purnama sebelum malam pertengahan bulan? Karena ini berarti bahwasanya telah terlewat atas kita dari puasa bulan Ramadhan!
Lalu tidak ada (jawaban) dari ilmuwan-ilmuwan Fisika Astronomi selain memperlemah-akal (membodohi) kalian. Maka mereka meyakinkan kalian dengan dongeng keayalan dari diri mereka sendiri, bahwa ini kembali pada topik geometri Bumi. Ketahuilah, demi Allah Yang tidak ada Tuhan selain Dia, bahwa mereka sesungguhnya mengatakan kepada kalian demikian itu dari diri mereka sendiri, padahal mereka tahu bahwa mereka sesungguhnya berdusta.
Walaupun mereka ilmuwan Fisika tetapi mereka tidak ingin menurunkan (memberitahukan) mengenai postulat/aksioma (dalil) ilmiah Astronomis yang meyakinkan keilmu-fisikaan yang benar sejak Allah menciptakan langit dan bumi; bahwasanya tidak layak (tidak mungkin) bagi Hilal bulan baru untuk lahir sebelum Konjungsi Pusat bagi Matahari dan Bulan. Karena hal itu adalah kaidah Fisika yang terpadu menyatu, yang tidak berselisih pendapat tentangnya dua orang pun dari kalangan Fisikawan ilmuwan Astronomi, baik yang muslim maupun yang musrik maupun yang ateis. Karena untuk sejenak Konjungsi Pusat bagi Matahari dan Bulan terjadi dalam sekejap secara global terhitung dengan jam, menit dan detik; maka terjadilah malam Bulan yang gelap dengan menghadap ke Bumi. Maka inilah yang ditemui oleh ilmuwan-ilmuwan Asrofisikawan pada realitas nyata, tidak ada keraguan maupun kebimbangan, dengan perhitungan Fisika Matematis dalam batasan ketepatan sengat tepat (seperti) 1+1=2. Karena yang demikian itu adalah kaidah Fisika Alam yang tidak berselisih pendapat tentangnya dua orang pun dari kalangan ilmuwan Astronomi dalam kalangan manusia, baik yang muslim maupun yang kafir (non-muslim). Karena yang demikian ini adalah yang ditemui pada realitas nyata. Dan sesungguhnya Imam Mahdi Nasser Mohammad Alyamani termasuk di antara orang-orang yang bersaksi atas kaidah Astrofisika yang demikian itu. Dan kaidah Astronomi yang demikian itu (Konjungsi Pusat, yaitu berkumpulnya Matahari dengan Bulan dalam waktu sekejap) oleh Allah dinamakan "Urjunil-Qadim" dalam aturan hukum Alquran yang agung. Sesuai firman Allah Ta'ala:
{ وَالْقَمَرَ قَدَّرْنَاهُ مَنَازِلَ حَتَّىٰ عَادَ كَالْعُرْجُونِ الْقَدِيمِ ﴿٣٩﴾ لَا الشَّمْسُ يَنبَغِي لَهَا أَن تُدْرِكَ الْقَمَرَ وَلَا اللَّيْلُ سَابِقُ النَّهَارِ ۚ وَكُلٌّ فِي فَلَكٍ يَسْبَحُونَ ﴿٤٠﴾ } صدق الله العظيم [ سورة يس ].
{39. Dan telah Kami tetapkan bagi bulan manzilah-manzilah, hingga (akhirnya) kembali seperti semula (Urjunil Qadim, Bulan gelap / Bulan mati karena sinar Matahari tidak bisa mencapai bagian Bulan yang menghadap ke Bumi). 40. Tidaklah mungkin bagi Matahari untuk bisa mencapai Bulan, dan malam pun tidak dapat mendahului siang. Dan masing-masing beredar pada garis edarnya.} Maha Benar Allah Yang Maha Agung [Surat YaSin]
Ketahuilah, sesungguhnya "Urjunil-Qadim" adalah wajah Bulan sebelum fase Hilal (Bulan Sabit) bercahaya, (yaitu sebelum) Hilal (Bulan Sabit) bulan (baru). Terjadilah "malam-Bulan" menghadap ke Bumi. (Bulan gelap atau disebut juga Bulan Mati). Keadaan tersebut berlangsung sampai bulatan Bulan terpisah dari Matahari ke arah timur, yang kemudian Hilal (Bulan Sabit) mulai terbentuk, lalu terjadilah Hilal (Bulan Sabit) setelah selesainya dua belas jam dalam Alquran yang agung, maka terjadilah Hilal (Bulan Sabit) malam pertama bulan (Ramadhan) setelah berakhirnya bulan Sya'ban (Ruwah). Masing-masing menurut cakrawala terbenamnya. Sesuai firman Allah Ta'ala:
{شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِّنَ الْهُدَىٰ وَالْفُرْقَانِ ۚ فَمَن شَهِدَ مِنكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ ۖ وَمَن كَانَ مَرِيضًا أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ أَيَّامٍ أُخَرَ ۗ يُرِيدُ اللَّـهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيدُ بِكُمُ الْعُسْرَ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللَّـهَ عَلَىٰ مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ ﴿١٨٥﴾ } صدق الله العظيم [ سورة البقرة ].
{185. Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan Alquran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kalian hadir di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagi kalian, dan tidak menghendaki kesukaran bagi kalian. Dan hendaklah kalian mencukupkan bilangannya dan hendaklah kalian mengagungkan Allah atas petunjukNya yang diberikan kepada kalian, supaya kalian bersyukur.} Maha Benar Allah Yang Maha Agung [Surat Albaqarah (Sapi Betina)]
Karena aku bukanlah dari kalangan orang-orang bodoh, wahai sekalian ilmuwan Astronomi para Fisikawan, maka aku sungguh mengakui kebenaran ilmu kalian, dengan syarat bahwa ianya tidak bertentangan dengan "Fisika-Alquran" dalam ilmu-ilmu Astronomi. Tetapi, wahai sekalian ilmuwan Astronomi para Fisikawan, dan yang kami maksud bukan orang-orang ahli-nujum (Astrolog) yang menggunakan garis mujur dan malang (garis nasib baik/buruk), yang sesat, tetapi yang aku maksud adalah ilmuwan-ilmuwan Astronomi para Fisikawan, karena tidak akan kalian temukan mereka membicarakan tentang nasib baik dan malapetaka serta kebohongan. Kelumpuhan atas mereka. Tetapi kalian temukan mereka membicarakan tentang waktu terjadinya gerhana Matahari dan gerhana Bulan, dan perputaran planet-planet yang disusun berdasarkan perhitungan fisika. Maka tidak ada pada mereka astrologi, ramalan perbintangan (Horoskop Zodiak) dan pengguna garis nasib, dongeng-dongeng mitos tahayul, dan kebohongan yang Allah tidak menurunkan dasarnya, dan di antara mereka adalah wali-wali (kawan-kawan) setan, dan ahli-nujum (tukang ramal perbintangan) wali setan tersebut berdusta.
Tetapi yang kami maksud adalah ilmuwan-ilmuwan Astrofisikawan. Maka yang ingin aku katakan kepada mereka semua adalah bahwa kaidah "Urjunil-Qadim" bagi Bulan dan Matahari yang ianya kalian namakan "Konjungsi-Pusat" bagi Bulan dan Matahari, adalah kaidah fisika-astronomi sejak Allah menciptakan langit dan bumi, kecuali bahwa ianya (kaidah tersebut) tidaklah tanpa akhir, karena bagi kehidupan dunia ada akhirnya, yang (akhir tersebut) diawali dengan terjadinya isyarat-isyarat "Saat" yang besar. Sesuai dengan firman Allah Ta'ala:
{ وَالشَّمْسِ وَضُحَاهَا ﴿١﴾ وَالْقَمَرِ إِذَا تَلَاهَا ﴿٢﴾ وَالنَّهَارِ إِذَا جَلَّاهَا ﴿٣﴾ وَاللَّيْلِ إِذَا يَغْشَاهَا ﴿٤﴾ } صدق الله العظيم [ سورة الشمس ].
{1. Demi Matahari dan sinarnya. 2. Demi Bulan bila mengiringinya. 3. Demi siang bila menampakkannya. 4. Demi malam bila menutupinya.} Maha Benar Allah Yang Maha Agung [Surat Asy Syams (Matahari)]
Dan di antaranya adalah bahwa Matahari mendahului Bulan lalu Bulan mengikutinya (Matahari), karena terjadi fase gelap sebelum waktunya lalu Hilal (Bulan Sabit) lahir sebelum Konjungsi, sehingga Matahari berkumpul dengan Bulan dan ia (Bulan) sudah berupa Hilal. Maka inilah yang akan terjadi pada hari Ahad (Minggu) tanggal 29 Sya'ban (Ruwah) untuk tahun 1442 ini. Maka pada hari Ahad (Minggu) terjadi Bulan-Mati bagi akhir bulan Sya'ban (Ruwah), dan dimulailah keberadaan Hilal (Bulan Sabit) untuk bulan Ramadhan (Puasa) sebelum Konjungsi, lalu ia (Hilal /Bulan Sabit) terbenam sebelum terbenamnya Matahari hari Ahad (Minggu) malam Senin, dan ia sudah berupa Hilal (Bulan Sabit). Berarti bahwa permulaan bulan Ramadhan menurut perhitungan Idrak adalah pada petang hari Ahad (Minggu) malam Senin. Dan Hilal (Bulan Sabit) Ramadhan tidak akan bisa disaksikan dalam masa permulaannya, karena Matahari telah mencapai Bulan, sebagai suatu isyarat yang berulang-ulang dari antara isyarat-isyarat Saat yang besar. Dan karena Matahari mencapai Bulan di timur-jauh, maka ini berarti ia adalah Idrak (pencapaian) yang besar dari jenis (type) XX.
Adapun Purnama bulan adalah Lailatul Qadar yang lebih baik daripada seribu bulan, untuk bulan Ramadhan yang akan datang tahun 1442 ini ianya adalah petang hari Ahad (Minggu) malam Senin, yaitu setelah terbenamnya Matahari hari Ahad (Minggu) malam Senin.
Barangkali semua ilmuwan Astronomi di antara para manusia, baik yang muslim maupun yang kafir (non-muslim) ingin mengatakan: Wahai Nasser Mohammad Alyamani, ini mustahil (tidak mungkin), karena malam Purnama itu ianya sendiri adalah pergantian bulan Bulan, dan ianya sendiri adalah datangnya malam pertengahan dari bulan Bulan, maka terbukalah (tampak jelaslah) bahwa engkau tidak tahu perhitungan Fisika Astronomi. Apakah engkau tidak tahu, wahai Nasser Mohammad, bahwa gelapnya (matinya) Bulan bulan Sya'ban (Ruwah) akan terjadi pada jam 05:31 Senin pagi. Maka ini menjadikannya mustahil bahwa malam pertengahan bulan Ramadhan untuk tahun 1442 ini setelah terbenamnya Matahari hari Ahad (Minggu) malam Senin. Ini adalah ilmu Fisika Astronomi dalam batas ketepatan yang sangat tepat, sehingga tidak ada perselisihan mengenainya diantara semua ilmuwan Fisika Astronomi walau dalam satu detik pun. Dan ianya adalah kejadian sekejap global yang dinamakan Konjungsi Pusat bagi Matahari dan Bulan yang gelap (mati). Dan tidak akan terjadi Bulan gelap (mati) Sya'ban kecuali pada hari Senin pagi jam 05:31 fajar Senin menurut waktu Makah Almukaramah. Dan tidak berselisih tentangnya dua orang manusia mengenai kejadian sekejap global, yaitu jam 02:31 menurut waktu universal (UTC).
Maka dari itu Imam Mahdi Nasser Mohammad Alyamani membalas kepada semua penanya dan mengatakan: Terhadap yang demikian itu aku termasuk di antara orang-orang yang bersaksi, bahwa Hilal (Bulan Sabit) bulan baru tidak dan tidak akan layak baginya untuk lahir (muncul) sebelum Konjungsi Pusat, karena Konjungsi Matahari dengan Bulan sementara wajah Bulan gelap sepenuhnya (tidak memperoleh cahaya) dari pancaran sinar Matahari, tidak layak baginya (Matahari) untuk mencapai Bulan, sejak Allah menciptakan langit dan Bumi. Sesuai dengan firman Allah Ta'ala:
{ وَالْقَمَرَ قَدَّرْنَاهُ مَنَازِلَ حَتَّىٰ عَادَ كَالْعُرْجُونِ الْقَدِيمِ ﴿٣٩﴾ لَا الشَّمْسُ يَنبَغِي لَهَا أَن تُدْرِكَ الْقَمَرَ وَلَا اللَّيْلُ سَابِقُ النَّهَارِ ۚ وَكُلٌّ فِي فَلَكٍ يَسْبَحُونَ ﴿٤٠﴾ } [ سورة يس ].
{39. Dan telah Kami tetapkan bagi Bulan manzilah-manzilah, hingga (akhirnya) kembali seperti semula (Urjunil Qadim, Bulan gelap / Bulan mati karena sinar Matahari tidak bisa mencapai bagian Bulan yang menghadap ke Bumi). 40. Tidaklah mungkin bagi Matahari untuk bisa mencapai Bulan, dan malam pun tidak dapat mendahului siang. Dan masing-masing beredar pada garis edarnya.} [Surat YaSin]
Tetapi mukjizat kauniah (kosmik/alami) ini menghanguskan (membuktikan kesalahan teori/ilmu) Fisika Astronomi, Allah menjadikannya sebagai suatu ayat (pertanda) alami bagi pembenaran terhadap Khalifah Allah atas seluruh alam Imam Mahdi Nasser Mohammad Alyamani, bagi dia seorang saja. Tidak ada yang tahu mengenainya selain Khalifah Allah dan hambaNya, Imam Mahdi Nasser Mohammad Alyamani, dengan ilmu yang meyakinkan. Dan terbitnya Bulan Purnama pada malam pertengahan bulan Ramadhan (Puasa) setelah terbenamnya Matahari hari Ahad (Minggu) malam Senin. Itu karena Matahari akan mencapai Bulan sehingga Hilal (Bulan Sabit) lahir pada hari Ahad (Minggu) dan terbenam sebelum terbenamnya Matahari hari Ahad (Minggu) malam Senin menurut waktu Makah Almukaramah, dan sudah ada Hilal (Bulan Sabit) awal bulan Ramadhan (Puasa) dan bukan Hilal (Bulan Sabit) akhir bulan Sya'ban (Ruwah).
Maka aku bukanlah termasuk diantara orang-orang yang bodoh, dan aku tahu bahwasanya Hilal (Bulan Sabit) awal bulan Ramadhan (Puasa) tidak akan bisa disaksikan oleh seorangpun di seluruh dunia, (tidak bisa dilihat) setelah terbenamnya Matahari hari Ahad (Minggu) malam Senin, malam pergantian Ramadhan (Puasa). Karena Hilal (Bulan Sabit) Ramadhan (Puasa) akan terbenam sebelum terbenamnya Matahari hari Ahad (Minggu) malam Senin, dan ia (Hilal tersebut) dalam keadaan Idrak (pencapaian Matahari pada Bulan). Lalu Matahari berkumpul dengannya, sedangkan ia sudah menjadi Hilal (Bulan Sabit), pada waktu didirikannya shalat Shubuh pada waktu permulaan bayang-bayang menurut waktu Makah Almukaramah. Adapun terbitnya Bulan Purnama untuk bulan Ramadhan (Puasa) tahun 1442 ini maka (akan terjadi) setelah terbenamnya Matahari hari Ahad (Minggu) malam Senin, Bulan Purnama terbit bagi orang-orang yang menunggu (untuk melihatnya) dalam seluruh bagian timur dunia, setelah terbenamnya Matahari hari Ahad (Minggu) malam Senin, malam pertengahan bulan Ramadhan (Puasa) tahun 1442 ini, lebih baik daripada seribu bulan Matahari. Ketahuilah bahwa panjangnya (lamanya) sebulan Matahari (setara dengan) seribu bulan (di Bumi) dan setara dengan delapan puluh tiga tahun plus empat bulan menurut perhitungan kalian (manusia di Bumi). Adapun yang delapan puluh tiga tahun tersebut berakhir berbarengan (bersamaan) dengan selesainya bulan Ramadhan (Puasa), sedangkan yang empat bulan maka itu adalah empat bulan haram (Syawal, Dzulqa'dah, Dzulhijjah, Muharam), yang berakhir dengan selesainya bulan Muharam (yang merupakan) bulan keempat dari antara empat bulan haram, dan ianya (Muharam) adalah bulan ke-dua-belas dari tahun Qamariyah. (Muharam bukanlah bulan pertama).
Maka apakah kalian akan percaya sebelum datangnya janji kemenangan dengan planet azab (siksa) Saqar? ataukah (kalian baru akan percaya setelah mendapat) perintah dari sisi Allah secara terang-terangan lalu kalian mengalami penyesalan?
Wahai penduduk Yaman, apabila Allah belum juga menyerbu kalian dengan tentara Allah yang kecil yang paling keras siksaannya, maka ketahuilah dengan pengetahuan yang yakin bahwa ayat (pertanda) topan Saba' arus bah banjir bandang atas Yaman secara umum sebagai suatu ayat yang pasti terjadi.
Wahai sekalian alam (seluruh manusia di dunia), kami kabarkan kepada kalian ayat-ayat (tanda-tanda) azab siksaan di udara, di darat dan di laut, bagi seluruh alam, sebagai tambahan terhadap apa yang akan Allah timpakan ke atas mereka dari apa yang mereka menamakannya Corona, padahal ia bukan Corona. Maka gembiralah kalian dengan tentara yang baru dan yang keras siksaannya dari apa yang kalian menamakannya virus-virus Corona, yang belum pernah kalian perkirakan. Maka seperti dikatakan dalam sebuah perumpamaan arab: "Kalian tidak akan melihat kecuali rambut dari telinga unta". Tetapi bahkan plot (rencana) yang matang dari Tuhan semesta alam, segera dalam waktu dekat. Dan semua vaksin-vaksin kalian dibatalkan (khasiatnya) sehingga tidak berguna sedikitpun bagi kalian dari plot Allah, kecuali seperti bergunannya fatamorgana di gurun bagi orang yang kehausan, yang dia kira genangan air, hingga apabila didatanginya tidak ditemukannya apa-apa.
Wahai penduduk Yaman, apabila kalian belum dimusibahi oleh Allah dengan tentara Corona, maka Dia tidak akan menempeleng (memukul) kepala kalian sedangkan kalian berpaling dan Imam Mahdi berada di antara kalian. Dan atas dasar itu maka aku Imam Mahdi menjamin pasti bagi kalian akan datangnya ayat topan arus bah banjir bandang lembah Iram dan atas Yaman secara umum. Dan janganlah kalian mendekati apapun yang akan disingkapkan oleh banjir-banjir, karena sesungguhnya ia adalah hak milik Imam Mahdi Nasser Mohammad Alyamani Khalifah Allah atas Yaman dan seluruh alam. Dan untuk masing-masing dari kalian ada bagian darinya, dan bagi daerah-daerah yang hancur perekonomiannya di negara-negara di seluruh dunia juga ada bagian. Karena Yaman adalah ibukota Khilafah Islamiah Global. Dan Allah tidak menyembunyikan bekas-bekas kerajaan bangsa kuno Yaman dengan sia-sia; tetapi untuk Khalifah Allah atas seluruh alam, dengan ketentuan tertentu dalam kitab yang tertulis untuk membangun Yaman sebagai ibukota Khilafah Islamiah Global, maka setelah tunduknya leher-leher golongan-golongan di Yaman kepada Khalifah Allah Imam Mahdi Nasser Mohammad, maka untuk setiap kejadian ada pembicaraan.
Wahai Ali Abdullah Saleh, pasti banjir-banjir akan mengeluarkanmu dari liang persembunyianmu, dimanapun engkau berada. Karena sesungguhnya aku tahu bahwa aku tidak mengada-adakan (dusta) terhadap Allah bahwa engkau merupakan suatu ayat (pertanda) pembenaran bagi seluruh alam meskipun engkau tidak suka. Dan pasti kalian akan tahu bahwa aku sungguh benar dalam setiap sesuatu dengan izin Allah. Aku tidak mematok (menetapkan) kapan waktunya azab siksaan tersebut. Adapun yang aku pastikan adalah kedatangannya. Dan segala hukum adalah milik Allah sebaik-baik pembuka kemenangan (penakluk).
Salam keatas para rasul, dan segala puji bami Allah Tuhan seluruh alam.
Khalifah Allah atas seluruh alam, Imam Mahdi Nasser Mohammad Alyamani
_____________
https://albushra-islamia.net./singlepost.php?p=344417